14 Layar Lebar Indonesia Tayang September 2025, Didominasi Drama Keluarga dan Horor

JAKARTA – Sebanyak 14 Layar Lebar Indonesia tayang September 2025, Memperkenalkan beragam genre mulai Di drama keluarga penuh haru, kisah percintaan yang menyentuh, hingga horor mistis yang siap menguji adrenalin penonton. Bulan ini menjadi momen spesial Bagi industri perfilman lokal Sebab Memperkenalkan variasi tontonan yang mampu Memikat minat berbagai kalangan.

Deretan Layar Lebar tersebut Di antaranya Andai Ibu Tidak Menikah Didalam Ayah, Agape: The Unconditional Love, Menjelang Maghrib 2: Wanita yang Dirantai, Mama: Pesan Di Neraka, hingga Dilanjutkan Salah Disudahi Perih.

Kehadiran Layar Lebar Indonesia ini bukan hanya menambah semarak layar lebar, tetapi juga Menunjukkan konsistensi sineas Indonesia Di menyajikan karya kreatif yang relevan Didalam selera penonton masa kini. Berikut sederet Layar Lebar Indonesia tayang September 2025 dilansir Di IMDb, Kamis (4/9/2025).

14 Layar Lebar Indonesia Tayang September 2025

Baca Juga: 13 Layar Lebar Indonesia Tayang Agustus 2025, Nomor 4 soal Suami Selingkuh Didalam Pengasuh

1. Andai Ibu Tidak Menikah Didalam Ayah (4 September)

Foto/IMDb

Alin terpaksa kembali Di kampung halamannya Setelahnya beasiswa kedokteran yang ia jalani terancam batal. Kepulangannya membuka mata bahwa Kepuasan keluarga Lebih berat, Sambil sang ayah jarang berada Di Rumah. Beban hidup pun banyak dipikul Didalam kedua saudarinya yang harus rela mengorbankan cita-cita Bagi keberlangsungan keluarga.

Di Ditengah situasi itu, Alin menemukan Bacaan harian sang ibu yang berisi kenangan masa mudanya, termasuk mimpi-mimpi yang belum pernah terwujud. Temuan ini membuat Alin merenung, apakah ibunya Berencana lebih Senang jika tidak menikah Didalam ayahnya. Keraguan itu akhirnya menjalar Ke kehidupannya sendiri, membuat Alin mempertanyakan apakah Irfan benar-benar pasangan terbaik Bagi masa depannya.

2. Agape: The Unconditional Love (4 September)

Foto/Teater.co

Layar Lebar ini menyoroti perjalanan Sania, seorang ibu tunggal yang tak kenal lelah berjuang Bagi kesembuhan putrinya, Kira, yang menderita leukemia. Kisah haru juga hadir Lewat Gigi, remaja Didalam Gangguan jantung bawaan, yang Memperoleh kasih sayang tulus Di sang adik, Gino.

Tak hanya itu, cerita persahabatan Daffa dan Bimo menambah warna Di drama ini. Didalam alur multiplot, Layar Lebar ini menggambarkan berbagai sisi perjuangan para caregiver yang tetap teguh berdiri, meski harus berhadapan Didalam rasa sakit, pengorbanan, dan cinta tanpa batas.

3. Menjelang Maghrib 2: Wanita yang Dirantai (4 September)

Foto/IMDb

Berlatar tahun 1920 Di masa Hindia Belanda, kisah ini mengangkat perjalanan Giandra (Aditya Zoni), seorang Praktisi Medis muda lulusan Stovia, yang tergerak Setelahnya membaca berita tentang seorang gadis bernama Layla (Aisha Kastolan) yang dipasung Di desa Karuhun. Di itu, pemasungan Dikatakan sebagai cara penyembuhan gangguan mental, bertolak Dibelakang Didalam pandangan medis modern yang dianut Giandra.

Berita tersebut ditulis Didalam Rikke (Aurelia Lourdes), seorang jurnalis keturunan Belanda–pribumi yang Lalu menemaninya Di desa terpencil itu. Perjalanan Giandra pun menjadi pertarungan besar Ditengah ilmu kedokteran yang ia yakini Didalam Kearifan Lokal lokal yang sarat Kearifan Lokal Global, mistisisme, dan takhayul.

4. Mama: Pesan Di Neraka (11 September)

Foto/IMDb

Putri tumbuh Didalam mengenal ibunya, Sari, hanya sebagai peramal tarot ternama tanpa banyak kenangan personal yang hangat. Setelahnya Sari meninggal Di kecelakaan, Putri dikejutkan Didalam pesan-pesan misterius yang masuk Di nomor mendiang ibunya.

Awalnya Dikatakan sekadar gurauan, pesan itu justru Membeberkan peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi Lalu. Di situlah Putri mulai percaya bahwa komunikasi itu benar-benar berasal Di arwah sang ibu.