Meski jarang tersorot, Citarasa legendaris Ke kawasan Jatinegara tidak pernah kehilangan pelanggan setianya. Di bakery jadul sampai ayam goreng klasik bisa ditemukan Ke sini.
Jatinegara dikenal sebagai salah satu kawasan Citarasa paling tua dan sibuk Ke Jakarta Timur. Ke balik deretan pasar, gang sempit, dan kawasan pemukiman yang padat, Ke sini hadir berbagai Konsumsi legendaris yang telah bertahan puluhan tahun.
Beberapa Ke antaranya Malahan sudah berdiri Dari era 1940-an dan 1950-an, tetap setia Di racikan turun-temurun yang tak berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di jajanan pasar yang dijual Ke gang kecil, olahan sate kambing yang enak, hingga jajanan kaki lima yang antreannya tak pernah surut.
Berikut 7 rekomendasi tempat makan legendaris Ke Jatinegara yang bertahan Dari puluhan tahun lalu:
1. Ayam Goreng Ibu Haji
|
Ayam Goreng Bu Haji, Citarasa Legendaris Ke Jatinegara. Foto: Site Culinary/Visual
|
Ayam Goreng Ibu Haji menjadi salah satu Citarasa paling legendaris Ke Jatinegara, Sebab restoran ini sudah berdiri Dari 1948. Meski sempat terbakar Ke 1998, kedai ini tetap bertahan dan menjaga cita rasa yang sama. Menu yang ditawarkan sederhana, hanya ayam goreng bumbu kuning dan sayur asem, Tetapi justru kesederhanaan itulah yang membuat banyak pelanggan kembali.
Potongan ayam kampung berukuran besar dimasak Di bumbu ungkep kuning cerah yang meresap sampai Di Di. Rasa gurih ayam Lebih nikmat Pada dicocol sambal ulek merah dan disantap bersama sayur asem segar.
Selain ayam goreng, tersedia empal goreng Di serundeng yang tak kalah populer. Harga seporsi ayam kampung masih terjangkau, Di Rp 25.000.
2. Siomay Wawa
Siomay Wawa. Foto: Site Culinary/Visual |
Siomay Wawa menjadi jajanan Kandidatteratas Ke Jatinegara Dari era 1990-an. Berlokasi Ke Di Gang Banten, Pasar Jatinegara, siomay ini kembali viral Setelahnya banyak diulas Ke media sosial.
Sebagai adonan siomay ini terbuat Di campuran ayam dan udang yang bentuknya sekilas menyerupai dimsum, tapi tetap disebut siomay Sebab proses dan penyajiannya.
Selain siomay Ke sini juga menjual ngohiong yang padat dan lembut. Sebab tingginya permintaan, pembeli kini harus memesan minimal satu hari Sebelumnya Itu. Harga siomay per porsi berada Ke kisaran Rp 30.000 Di jam operasional pukul 05.00-17.00.
Aromanya yang khas dan teksturnya yang kenyal membuat Siomay Wawa tetap menjadi pilihan banyak warga Di yang mencari jajanan jadul yang enak.
3. Combro Bu Aminah
Gurih Renyah Combro Ke Di Gang Tai Jatinegara yang Legendaris Foto: detikFood |
Combro Bu Aminah atau Terminal Combro, kini menjadi buruan para pencinta jajanan tradisional Ke Jatinegara. Berlokasi Ke Gang Tai, kios ini sudah berdiri Dari 1980-an dan Lebih populer Setelahnya banyak diliput media serta food vlogger.
Ciri khasnya ada Ke adonan singkong padat yang diisi oncom berbumbu gurih pedas. Sensasi cabai rawit Ke dalamnya memberi kejutan yang membuat banyak pelanggan ketagihan. Meski lokasinya tersembunyi, pembeli terus berdatangan hingga kini harus memesan H-1 agar kebagian.
Selain combro, tersedia juga misro, getuk, ongol-ongol, dan roti goreng Di harga Di Rp 3.500. Rasanya yang autentik membuat jajanan sederhana ini tetap bertahan Ke Ditengah maraknya Citarasa modern. Banyak warga datang Sebab rasa yang Disorot tidak berubah Dari dulu.
4. Toko Roti Gelora
Nostalgia Jajan Roti Jadul Ke Toko Roti Gelora yang Berusia 73 Tahun Foto: detikFood |
Toko Roti Gelora merupakan salah satu jejak kejayaan bakery lawas era 1980-an yang masih bertahan hingga kini. Berada Ke Di gang padat pemukiman Bali Mester, letaknya memang tidak mencolok Supaya pengunjung harus jeli mencari. Tetapi lokasi tersembunyi ini tidak Mengurangi popularitasnya, terutama Setelahnya viral Ke media sosial.
Toko yang sudah berdiri lebih Di 75 tahun ini tetap mempertahankan racikan roti khas Di Mutu yang konsisten. Menu utamanya adalah roti tawar, disusul roti manis, roti gandum, roti sobek, dan roti pisang. Selain roti, tersedia butter cookies Di berbagai rasa, seperti Vanilla Ring, Danish, dan Speculaas.
Usaha ini kini dikelola Dari Pak Ridwan, generasi kedua pemilik Roti Gelora. Harga rotinya masih terjangkau mulai Di Rp 15.000.
5. Siomay Super Pak Aceng
Siomay Enak dan Legendaris Ke Jatinegara yang Wajib Dicoba! Foto: Site Culinary |
Siomay Super Pak Aceng Ke Cipinang Raya menjadi salah satu jajanan yang selalu diminati pembeli. Dijual Dari 1980-an, siomay ini terkenal Sebab mampu menjual ribuan butir hanya Di waktu kurang Di 2 jam. Ukuran siomaynya besar, mirip Di siomay premium Ke restoran.
Menunya lengkap, mulai Di kentang, pare, siomay tahu goreng dan putih, hingga kol gulung lembut. Setiap potongan disajikan Di siraman bumbu kacang, perasan jeruk nipis, dan kecap manis. Harga per biji hanya Rp 4.000.
Tekstur siomaynya kenyal, terutama siomay telur yang menjadi Kandidatteratas pelanggan. Aroma bumbu kacangnya yang wangi membuat banyak orang rela antre panjang. Kelezatannya membuat jajanan kaki lima ini tetap bertahan Ke Ditengah persaingan Citarasa modern.
6. Sate Kambing H. Giyo
Sate Kambing H. Giyo sudah menjadi ikon Citarasa Ke kawasan Jatinegara Dari 1985. Beroperasi Di gaya Solo, sate ini terkenal Sebab potongan dagingnya yang besar Tetapi tetap empuk. Daging kambing dipanggang Di olesan kecap dan rempah khas Supaya menghasilkan aroma sedap dan rasa manis gurih. Sensasi daging yang lembut menjadikan sate ini Kandidatteratas banyak pelanggan setia.
Selain sate, tersedia juga tongseng kambing Di kuah kental, sop kambing, serta tengkleng yang kaya rempah. Harga satu porsi sate berkisar Rp 55.000.
Tempat makan sate ini selalu ramai Dari pengunjung yang datang Sebagai menikmati olahan kambing yang tidak berbau prengus. Kedai ini menjadi salah satu tempat makan wajib Pada berkunjung Di Jatinegara.
7. Soto Sapi Ni’mat
Kelezatan Soto Betawi Legendaris Ke Jatinegara Berusia 73 Tahun Foto: detikFood |
Soto Sapi Ni’mat Betawi yang berdiri Dari 1952 menjadi salah satu soto paling legendaris Ke Jatinegara. Warung sederhana ini konsisten menyajikan satu menu yaitu soto Betawi berkuah santan murni tanpa susu, menggunakan santan Di kelapa pilihan, dan racikan rempah turun-temurun.
Daging sapi, kikil, dan tulang muda dimasak dua kali agar empuk, lalu disajikan bersama sambal rawit dan acar. Seporsi soto dihargai Rp 26.000, atau Rp 32.000 jika termasuk nasi. Walaupun tempatnya sederhana, warung ini mampu menghabiskan 15-25 kilogram daging per hari.
Tidak tersedia Ke Gadget Lunak ojek online, pengunjung harus datang langsung Sebagai menikmati soto legendaris ini. Aroma gurih kuah santannya membuat banyak pelanggan kembali.
Halaman 2 Di 3
(sob/adr)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 7 Citarasa Legendaris Ke Jatinegara Ini Mantap Rasanya, Ada yang Dari 1948!










