Jakarta –
Pemerintah mencatat total 308 jemaah haji Ke kloter 553, meninggal dunia. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes RI, Ke Rabu (26/5/2024) 18 kematian.
Catatan terbaru Kemenkes RI kini ikut mengidentifikasi pemicu kematian akibat heat stroke atau sengatan panas. Pasalnya, suhu panas Ke Arab Saudi melampaui 50 derajat Celcius.
“Ada 8 orang meninggal Sebab heat stroke,” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi, Jumat (28/5).
Sisanya, masih didominasi Gangguan jantung kronis. Berikut detail laporannya:
- 73 Gangguan jantung kronis
- 44 syok septik
- 38 syok kardiogenik
- 32 ARDS
- 20 pneumonia
- 17 gangguan aritmia
- 16 syok hipovolemik
- 10 perdarahan intracebral
- 7 gangguan pernapasan akut
Bila dibandingkan Bersama Gaya Sebelumnya, jumlah kematian Ke tahun ini masih jauh lebih rendah, Ke 2023 ada 553 kematian yang terlaporkan. Meski begitu, pemerintah terus Meningkatkan pelayanan Ke klinik Kesejajaran haji Indonesia, termasuk membuka Perawatan Medis Untuk jemaah haji non-reguler.
Kepala Pusat Kesejajaran Haji Liliek Marhaendro Susilo menegaskan komitmennya Untuk tetap melayani jamaah haji non-reguler yang membutuhkan layanan Kesejajaran Ke Klinik Kesejajaran Haji Indonesia (KKHI). Liliek mengungkapkan, ada Disekitar 20 jemaah haji non-reguler yang berobat Hingga KKHI Pada periode puncak haji Ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza).
“Jemaah haji non-regular banyak ditemukan Setelahnya mereka bermasalah Bersama kesehatannya, Bersama aparat Saudi mereka dibawa Hingga KKHI,” tutur Liliek.
Hal ini Sebab aparat Saudi hanya mengenal KKHI sebagai fasilitas Kesejajaran khusus jemaah haji Indonesia. “Agar, setiap jemaah haji Indonesia yang sakit Berencana dibawa Hingga KKHI,” kata Liliek.
Penyebab sakit para jemaah haji non-reguler tersebut beragam, mulai Bersama kelelahan hingga Gangguan bawaan seperti diabetes melitus dan jantung.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 308 Jemaah Haji RI Wafat, Ada yang Meninggal gegara Cuaca Panas