Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram

JAKARTA – Harga emas dunia diprediksi Berpotensi Bagi menyentuh level USD3.400 per troy ounce Ke kuartal ketiga tahun ini. Fluktuasi Harga emas tersebut dipicu Dari sejumlah faktor Dunia, mulai Di eskalasi Politik Global hingga potensi penurunan suku bunga Dari Lembaga Keuanganpusat Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

“Kalau memang benar menyentuh level 3.400, maksudnya Di semester kedua Di kuartal ketiga. Kemungkinan besar harga emas dunia itu Akansegera menyentuh level 3.400,” kata Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi Di dihubungi MNC Portal, Minggu (13/4/2025).

Jika prediksi ini terealisasi, maka harga emas Di negeri juga Akansegera terdongkrak signifikan. Bersama asumsi Kurs Mata Uang Kurs Mata Uang Nasional masih berada Di atas Rp16.800 per Kurs Mata Uang Amerika AS, harga emas lokal bisa mencapai Rp2.150.000 per gram.

Ibrahim menjelaskan, ketegangan Politik Global Di Timur Ditengah dan Eropa yang masih berlangsung serta potensi Konflik Bersenjata dagang Antara Amerika Serikat dan Tiongkok menjadi pemicu utama lonjakan harga emas.

“Tiongkok kemungkinan besar Akansegera Menarik Perhatian obligasi. Amerika kemungkinan besar Akansegera melakukan buyback dan menjualnya Bersama harga murah. Ini membuat tensi Politik Global memanas dan dimanfaatkan Dari para investor Bagi membeli logam mulia,” jelasnya.

Selain faktor Politik Global, ekspektasi penurunan suku bunga Dari The Fed turut Mendorong daya tarik emas. Bersama Fluktuasi Harga AS yang terus menurun-terakhir tercatat Di angka 2,5%-, Ibrahim Mengantisipasi The Fed bisa menurunkan suku bunga lebih Di tiga kali Di tahun ini.

“Nah Ke Di The Fed menurunkan lebih Di tiga kali, indikasinya harga emas dunia Akansegera terus melambung naik,” ujarnya.

Ibrahim juga menyoroti potensi sentimen positif Di Aturan perdagangan luar negeri Indonesia. Ia menyebut bahwa Indonesia Ditengah bernegosiasi Bersama Amerika Serikat Bagi mencapai solusi bersama Yang Terkait Bersama tarif Perdagangan Masuk Negeri.

“Ada tiga hal yang diajukan Bagi win-win solution. Pertama, menambah kuota Perdagangan Masuk Negeri terutama kedelai, kapas, kain, Migas dan gas. Kedua, Memangkas biaya fiskal dan Memberi stimulus fiskal, termasuk PPh dan PPN. Ketiga, deregulasi Bagi Barang Dagangan elektronik dan Ilmu Pengetahuan Di Amerika,” jelasnya.