Hujan abu vulkanik akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru berjatuhan Di sejumlah yang ada Di 2 Daerah Di Kecamatan Pronojiwo maupun Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Sebanyak 240 personel kepolisian direkahkan Bagi membersihkan material debu vulkanik Di jalanan yang mengganggu mobilitas warga.
Tak hanya itu, partikel sangat halus yang berukuran kurang Bersama 10 mikron tersebut juga dapat membahayakan Kesejajaran tubuh, khususnya paru Di terhirup Di jumlah berlebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut, beberapa masalah Kesejajaran pernapasan yang bisa muncul Di menghirup abu vulkanik menurut spesialis paru, dr Agus Dwi Susanto SpP.
- Iritasi Di mukosa seperti kulit, gatal-gatal kulit.
- Iritasi mata, yakni mata merah dan berair.
- Iritasi mukosa hidung, yakni hidung berair.
- Iritasi tenggorokan, Agar sakit tenggorokan, batuk kering atau berdahak.
- Iritasi Di saluran napas dan paru menimbulkan batuk, dahak berlebih, sesak napas.
- Memperbaiki risiko serangan Penyakit paru yang sudah ada seperti serangan asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
- Peningkatan risiko ISPA dan bronkitis.
Mengapa Bisa Begitu?
dr Agus menambahkan bahwa abu vulkanik mengandung silika Di jumlah tinggi yang dapat menyebabkan iritasi pernapasan jangka pendek dan panjang.
“Di Samping Itu juga ada gas seperti hidrogen sulfida, karbonmonoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida. Bagi Debu/abu ini sangat halus dapat terbawa angin sampai ratusan km,” kata dr Agus Di dihubungi detikcom, Kamis (20/11/2025).
Halaman 2 Bersama 2
Simak Video “Video: Mengenal Penyakit PPOK dan Penyebabnya“
(dpy/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gunung Semeru Erupsi, Ini yang Terjadi Di Paru Jika Menghirup Abu Vulkanik