Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyoroti tidak efisiennya penggunaan Dana Di Area. Foto/SINDOnews/riyan rizki roshali
Hal itu disampaikan Tito Di menjadi keynote speaker Di Peristiwa “Rakornas Penguatan Komitmen Pengawasan Penyelenggaraan Pemda Untuk Pemberantasan Penyuapan” Di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/7/2024).
“Belanja yang kita lihat kerawanan tertinggi tidak efisien Untuk menyusun postur Dana belanja. Belanja habis Bagi belanja pegawai. Gaji dan tambahan penghasilan lainnya,” ucap Tito.
Tito mengungkapkan, belanja yang ada Di Area juga tidak efisien. Untuk membuat sebuah Inisiatif, kata dia, banyak tambahan Dana lainnya Bagi pendukung Inisiatif yang tidak efisien.
“Di belanja ini selain Bagi gaji tadi, belanja operasional. Belanja operasional Bagi pegawai juga. Mulai Didalam kegiatan-kegiatan yang tidak perlu, yang tidak efisien, Pertemuan-Pertemuan, perjalanan dinas yang tidak perlu,” ujarnya.
Tito mencontohkan, Inisiatif senilai Rp5 miliar harus menghabiskan dana lebih besar Didalam itu Bagi keperluan pegawai.
“Supaya akhirnya yang Inisiatif intinya sendiri misalnya Rp5 miliar, Inisiatif studi bandingnya Rp2-3 Miliar, rapatnya Rp3 miliar, perjalanan dinasnya Rp10 miliar. Lebih banyak persiapan-persiapan penguatannya, dibanding Inisiatif Bagi Komunitas. Ini kerawanannya juga,” jelas dia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dana Rp5 Miliar Perjalanan Dinas Rp10 Miliar