Nilai Mata Uang (kurs) Kurs Matauang Nasional kembali ditutup menguat Ke perdagangan hari ini, Rabu (10/7/2024). FOTO/dok.SINDOnews
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, melemahnya Matauang Asing AS dipengaruhi Di komentar Di Ketua Federal Reserve Jerome Powell memicu meningkatnya spekulasi mengenai kapan Lembaga Keuanganpusat Akansegera mulai memangkas suku bunga, Sesudah adanya perlambatan Ke pasar tenaga kerja dan kemajuan Untuk menurunkan Fluktuasi Harga.
“Tetapi Ketua Fed menegaskan kembali komitmen Lembaga Keuanganpusat Di target Fluktuasi Harga 2 persen, dan tidak Menyediakan petunjuk langsung kapan The Fed Akansegera mulai menurunkan suku bunganya,” tulis Ibrahim Untuk risetnya, Rabu (10/7/2024).
Sambil Itu sebagian besar pedagang mempertahankan taruhan mereka Ke penurunan suku bunga Ke bulan September, kesaksian Powell Merangsang peningkatan kehati-hatian menjelang data Fluktuasi Harga indeks harga konsumen utama yang dirilis Ke hari Kamis.
Angka tersebut diperkirakan Menunjukkan Fluktuasi Harga Lebihterus menurun Ke bulan Juni, Kendati sedikit. Matauang Asing menemukan kekuatan Sesudah kesaksian Powell. Ketua Fed juga Akansegera Menyediakan kesaksian Ke Di Dewan Perwakilan Rakyat Ke hari Rabu nanti.
Ke Asia, data Fluktuasi Harga indeks harga produsen Jepang Menunjukkan bahwa Kendati Fluktuasi Harga pabrik Menimbulkan Kekhawatiran Ke bulan Juni, Fluktuasi Harga tersebut masih relatif lemah, Agar menambah keraguan mengenai apakah Bank of Japan Akansegera Memperoleh cukup dorongan Sebagai terus melakukan pengetatan Keputusan.
Fluktuasi Harga CPI China menyusut Ke bulan Juni, mencerminkan rendahnya kepercayaan konsumen Sebagai berbelanja. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa besar Penyembuhan ekonomi yang sebenarnya Untuk berlangsung Ke Bangsa ini. Tetapi Fluktuasi Harga PPI China membaik, menyusut Ke laju paling lambat Dari Februari 2023. Tetapi, disinflasi Tiongkok sebagian besar masih terjadi.
Di sentimen domestik, Bank Indonesia (Banksentral) melaporkan Ke Juni 2024 kinerja penjualan eceran diperkirakan Menimbulkan Kekhawatiran baik secara tahunan maupun secara bulanan. Hal tersebut tercermin Di Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 yang tercatat sebesar 232,8 atau secara tahunan tumbuh 4,4 persen year on year (yoy), Menimbulkan Kekhawatiran Di 2,1 persen yoy Ke April 2024.
Meningkatnya penjualan eceran didorong Di Kelompok Perlengkapan Tempattinggal Tangga Lainnya sebesar 0,8 persen yoy, Subkelompok Sandang 5,6 persen yoy, serta Kelompok Konsumsi, Minuman, dan Tembakau 5,1 persen yoy.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kurs Matauang Nasional Menguat Ke Rp16.240, Powell Singgung Pemangkasan Suku Bunga AS