Jakarta –
Praktisi Medis Forensik Di Kent University, Dr Devin Finaughty mengatakan, Sesudah kematian, tubuh menjadi Dibagian Di ekosistem dekomposisi. Dikutip Di mana IFL Science, Situasi ini merupakan serangkaian proses Pada tubuh dan selnya pecah, Agar tersisa kerangka.
Rata-rata tubuh yang terkubur Di peti mati biasanya Akansegera mulai rusak Di satu tahun. Kendati demikian, tubuh membutuhkan waktu sampai satu dekade Sebagai terurai dan menyisakan kerangka.
Ilmuwan Forensik, M Lee Goff Di laman Medical News Today mengungkapkan bahwa proses pembusukan dimulai Ke titik kematian dan berakhir ketika tubuh menjadi kerangka. Dia mencatat ilmuwan lain yang membagi tahap dekomposisi menjadi tahap yang berbeda. Tapi, dia menyarankan Sebagai Mengkaji lima tahap dekomposisi Sesudah kematian sebagai berikut:
Pertama, mengacu Ke tubuh Sesudah kematian. Pada itu hanya ada sedikit tanda-tanda pembusukan yang terlihat. Adapun beberapa proses yang Mungkin Saja dimulai, yaitu perubahan warna kehijauan, livor mortis, dan tache noire.
Kedua, tahap penggelembungan, ketika pembusukan dimulai. Gas yang menumpuk Hingga perut membuat pembengkakan dan menyebabkan tubuh terlihat kembung.
Ketiga, tahap pembusukan. Ke tahap ini kulit pecah akibat pembusukan dan Unjuk Rasa belatung, Agar gas yang terkumpul bisa keluar. Ini menjadi salah satu alasan tubuh Mengintroduksi bau yang kuat dan khas.
Lanjutnya adalah pasca pembusukan, Pada tubuh direduksi menjadi kulit, tulang rawan, dan tulang. Pada ini, beberapa jenis kumbang Akansegera datang Sebagai menghilangkan jaringan lunak dan menyisakan tulang.
Terakhir, adalah tahap kerangka, yaitu ketika hanya ada kerangka dan terkadang rambut yang tersisa.
(elk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ahli Forensik Jelaskan Perubahan yang Terjadi Ke Tubuh Manusia Sesudah Meninggal