Jakarta, CNN Indonesia —
Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Berkata tidak bakal memperpanjang masa berlaku pemberian insentif Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Ke 2026. Biaya insentif ini disebut bakal dialihkan Ke Langkah Kendaraan Pribadi nasional.
Ia menjelaskan keputusan ini adalah upaya Untuk menghidupkan industri Kendaraan Pribadi Di negeri. Di sisi lain, pemberian insentif menjadi Pada atas Wacana pemerintah Untuk Memikat Penanaman Modal Asing Bersama produsen Kendaraan Pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Samping Itu menurut Airlangga masa berlaku insentif yang habis 31 Desember 2025 dan tak lagi diperpanjang Di periode berikutnya Sebab pemerintah Di fokus melahirkan Kendaraan Pribadi nasional.
“Biaya insentif Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik mau dialihkan Ke mana? Anggarannya tentu kita punya Pendesainan Kendaraan Pribadi nasional (fokus Di Kendaraan Pribadi nasional), Supaya kami bisa belajar sebetulnya Bersama VinFast,” kata Airlangga Di Subang, Jawa Barat, melansir detik, Selasa (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insentif Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik yang tak Akansegera diperpanjang adalah pemberian bea masuk nol persen, Bersama seharusnya 50 persen, Untuk Perdagangan Masuk Negeri unit completely built up (CBU).
Ada enam perusahaan yang ikut ini Sebelum dibuka Di Februari 2024, yaitu BYD Auto Indonesia (BYD), Vinfast Automobile Indonesia (Vinfast), Geely Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia (Geely), Era Industri Kendaraan Pribadi (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus dan VW) dan Inchape Indomobil Energi Mutakhir (GWM Ora).
Salah satu syarat Memperoleh insentif ini yaitu tiap produsen wajib memproduksi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Di negeri sesuai Tingkat Komponen Di Negeri (TKDN) yang berlaku Bersama jumlah sama sesuai banyaknya Perdagangan Masuk Negeri CBU.
Masa kewajiban produksi Untuk enam produsen ini mulai 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027. Bila tidak sesuai maka pemerintah bisa mengklaim Bank Garansi Untuk membayar utang produksi peserta Langkah.
Airlangga melanjutkan Untuk pabrikan Kendaraan Pribadi yang sudah merasakan insentif Sepeda Listrik Bersama pemerintah kini sudah waktunya menjawab janji mereka Untuk membangun pabrik Di Indonesia.
“Pemerintah sudah Memberi berbagai insentif, Karena Itu mereka tinggal buat (mendirikan pabrik),” kata Airlangga.
“Existing, dan VinFast bisa melakukan kedua-duanya (Penanaman Modal Asing dan membuat pabrik). Karena Itu yang lain (produsen Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik lainnya), yang belum punya pabrik tapi menikmati insentif harus ikut seperti VinFast ini,” ucap dia.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Airlangga Setop Insentif Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik, Dialihkan Ke Kendaraan Pribadi Nasional











