loading…
Kurangnya talenta Hingga bidang AI bisa menghambat ambisi Indonesia Sebagai menjadi salah satu yang terdepan Hingga adopsi kecerdasan buatan. Foto: Gemini
Ini adalah cerminan Di sebuah ambisi besar. Indonesia Di berlari kencang, Menyusun tenaga kerjanya agar tidak sekadar menjadi penonton, melainkan Manajer utama Hingga era digital.
Tetapi, Hingga balik angka yang mengesankan ini, tersimpan sebuah realitas pahit yang mengancam Akansegera menggagalkan mimpi tersebut: krisis talenta dan kesenjangan gender yang menganga lebar.
Rapor Merah Hingga Balik Posisi Hingga-47
Dunia Skills Report 2025 Di Coursera menempatkan Indonesia Hingga Posisi Hingga-47 secara Dunia Di penguasaan Kekuatan. Sebuah posisi Hingga papan Ditengah yang Menunjukkan perjalanan masih sangat panjang.
Walaupun tingkat kompetensi Hingga bidang Ilmu Pengetahuan (58%) dan data science (60%) cukup menjanjikan, ada beberapa “pekerjaan Rumah” serius yang tidak bisa diabaikan.
“Indonesia Di Menyusun tenaga kerja yang melek digital. AI kini menjadi fokus utama, dan para pembelajar meresponsnya Bersama membekali diri lewat Kekuatan GenAI agar tetap relevan,” ujar Eklavya Bhave, Head of Asia Pacific, Coursera.
Tetapi, data berbicara lebih keras. Laporan Future of Jobs 2025 Di World Economic Forum mencatat bahwa 83% perusahaan Hingga Indonesia memproyeksikan transformasi besar Di operasional mereka Ke 2030. Sebuah angka yang jauh Hingga atas rata-rata Dunia. Pertanyaannya: siapa yang Akansegera menjalankan transformasi ini?
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ambisi AI Indonesia Bisa Karena Itu Mimpi Buruk Akibat Krisis Talenta