Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Industri Sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Listrik Indonesia (Aismoli) pesimistis insentif Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik bergulir lagi tahun ini meski para Pembantu Kepala Negara sudah Menyatakan Pendapatnya Lagi menyiapkannya.
Ketua Aismoli Budi Setyadi menjelaskan hal yang terpenting kini adalah kepastian Didalam pemerintah Yang Berhubungan Didalam keseriusan bakal mengucurkan Pemberian atau tidak. Menurut dia Pada Hingga masa ketidakpastian ini membuat industri Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik redup.
“Beberapa statement yang disampaikan para Pembantu Kepala Negara masih Menyediakan harapan. Tapi kalau melihat waktunya, kayaknya sudah susah ya Untuk tahun 2025 ini. Kita hanya ingin kepastian saja lah,” kata Budi Pada ditemui Hingga Jakarta, Selasa (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi bilang Pada ini banyak Komunitas menunda pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Sebab mereka menunggu insentif. Insentif dinilai bisa membantu Komunitas Memiliki Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Sebab harganya menjadi lebih terjangkau.
“Tapi jangan digantung. Komunitas Karena Itu setop, wait and see dampaknya penjualan Karena Itu terhenti. Karena Itu kita harapkan kalaupun memang ada sekarang, segera saja,” kata Budi.
Di 2023 pemerintah telah Menyediakan Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang Rp7 juta Untuk setiap unit Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Mutakhir yang dibeli Komunitas. Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang ini lalu berlanjut hingga 2024, Akan Tetapi kuotanya cuma 60 ribu unit dan terserap habis Di September.
Pemerintah juga memberi Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang Pada Komunitas yang hendak melakukan konversi Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Didalam nilai Rp10 juta.
Budi berharap ada ‘kompensasi’ jika pemerintah tak Karena Itu mengucurkan insentif fiskal Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik tahun ini.
“Kami harapkan sekarang kalau pemerintah tidak ada kepastian, Mungkin Saja Merangsang juga insentif nonfiskal seperti previlledge parkir gratis atau ada jalan khusus,” kata Budi.
Masih dibahas pemerintah
Secara terpisah, Pembantu Kepala Negara Perindustrian Agus Gumiwang Berkata pihaknya masih menggodok Wacana pemberian insentif Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik tahun ini. Soal kapan pembahas ini selesai belum diketahui, Akan Tetapi Agus memastikan semua hanya tinggal menunggu waktu.
“Tetapi saya kira itu hanya tinggal menunggu waktu saja,” kata Agus Hingga Jakarta, Selasa (6/5).
Agus belum dapat mengurai apakah skema insentif yang dibahas tersebut sama atau tidak Didalam Pemberian tahun Sebelumnya Itu yaitu Rp7 juta setiap pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik.
“Karena Itu masih Hingga Di pembahasan pemerintah,” kata Agus.
Sambil Pembantu Kepala Negara Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah Menginformasikan Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik yang Akansegera diberikan tahun ini bisa Karena Itu tak lagi berbentuk Pemberian Rp7 juta, melainkan berupa Pph Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP).
“Karena Itu PPN DTP Untuk pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik Mutakhir. Sebelumnya Itu kan diberikan Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang Rp 7 juta. Kalau sekarang tidak, berbentuk PPN, kan Kendaraan Pribadi juga kita berikan,” papar Airlangga beberapa waktu lalu.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Asosiasi Pesimistis Bantuan Penurunan Nilai Mata Uang Kendaraan Bermotor Roda Dua Listrik Lanjut Tahun Ini