Jakarta –
Kyoto kelabakan Berjuang Bersama turis-turis Asing yang tidak mengerti tata cara penggunaan transportasi umum. Bule-bule dilaporkan tidak membayar tiket Kendaraan Angkutan Umum.
Bukan disengaja, tetapi turis-turis Asing itu lebih tepatnya tidak tahu cara membayar ongkos Kendaraan Angkutan Umum Hingga Kyoto. Hingga Samping Itu, ada kendala bahasa yang bikin bule terkesan santai tidak membayar ongkos itu.
Dilansir Di SoraNews, Jumat (5/7/2024) Di Kendaraan Angkutan Umum Hingga jantung kota Kyoto, penumpang naik Melewati pintu Hingga Dibelakang Kendaraan Angkutan Umum, lalu melakukan pembayaran Hingga Di Di turun Di Kendaraan Angkutan Umum. Adapun cara pembayaran yang paling umum Bersama mengetuk kartu IC prabayar, seperti Suica, Hingga terminal Hingga sebelah Bangku pengemudi.
Sebab Kendaraan Angkutan Umum mengenakan tarif tetap per perjalanan Hingga pusat kota, penumpang tidak perlu mengetuk kartu Di naik, cukup sekali Di turun.
Terdengar mudah kan? Tetapi ternyata tidak semua bule paham ini lho.
Seringkali turis Asing tidak Memahami jika kartu IC mereka tidak cukup saldo Untuk membayar Kendaraan Angkutan Umum. Di Hingga tap Di mesin, Akansegera terdengar bunyi peringatan Kegagalan.
Biro Transportasi Kota Kyoto Berkata Memperoleh banyak laporan Di operator Kendaraan Angkutan Umum tentang turis Asing yang tidak Memahami suara Kegagalan tersebut. Terkadang Sebab mereka memakai earphone atau tidak mengerti apa maksudnya.
Hingga Samping Itu, bule-bule itu terkadang Di turun Di Kendaraan Angkutan Umum mengira sudah membayar ongkos, padahal sebenarnya belum.
Ketika dana tidak mencukupi terjadi, penumpang harus membayar pengemudi secara tunai. Nah, masalahnya kebanyakan turis Asing tidak mengerti bahasa Jepang dan pengemudi tak bisa berbahasa Inggris, hingga mereka terkendala bahasa menjelaskan situasi itu.
Pengemudi Kendaraan Angkutan Umum Kyoto melaporkan kesulitan Di menjelaskan persyaratan tersebut, Malahan ketika mereka dapat Menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres Sebelumnya penumpang Asing tersebut keluar Di Kendaraan Angkutan Umum.
Menurut Biro Perhubungan, terkadang pengemudi tidak mempunyai pilihan selain menyerah dan membiarkan bule turun Bersama tumpangan gratis, agar Kendaraan Angkutan Umum tidak tertunda lebih lama lagi.
Luncurkan lembaran informasi
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Perhubungan telah membuat lembar penjelasan Mutakhir dan memberikannya kepada operator Kendaraan Angkutan Umum. Lembaran tersebut menguraikan prosedur pembayaran Di berbagai bahasa, termasuk Inggris dan China.
Gagasan lain juga muncul, yaitu meminta penumpang naik Di Di Kendaraan Angkutan Umum dan melakukan pembayaran Hingga awal perjalanan, lalu keluar Di Dibelakang. Akan Tetapi, biro mengatakan bahwa penerapan hal ini memerlukan konfigurasi ulang tata letak stasiun Kendaraan Angkutan Umum/halte Kendaraan Angkutan Umum yang sudah ada dan memerlukan biaya yang besar. Mereka memutuskan Untuk menggunakan lembar penjelasan Untuk Di ini.
Imbauan Untuk turis
Untuk traveler yang liburan Hingga Jepang, penting sekali Menyusun diri Untuk mencegah terjadinya masalah pembayaran transportasi. Traveler perlu memastikan saldo IC cukup Untuk membayar biaya perjalanan. Perlu kamu tahu, kartu IC yang sama dapat digunakan Untuk Kendaraan Angkutan Umum, kereta api, dan kereta bawah tanah, Agar mudah Untuk diisi ulang Hingga stasiun mana pun.
Biro Perhubungan juga mengatakan bahwa mereka Berjuang Bersama masalah Bersama wisatawan Asing yang, sudahlah tak cukup saldo, mereka juga tak membawa uang cash Di Yen.
Kebanyakan turis hanya membawa kartu kredit atau Kurs Matauang Asing, dan keduanya tidak dapat digunakan Untuk membayar ongkos Kendaraan Angkutan Umum. Karena Itu diharapkan wisatawan Untuk menyimpan setidaknya sejumlah yen setiap bepergian.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Banyak Bule Tidak Bayar Ongkos Kendaraan Angkutan Umum