Liga International Gunadarma Java International Basketball Tournament (GJIBT) bakal menggugat PP Perbasi. Foto: Ist
CEO PT Kuy Digital Indonesia penanggung jawab GJIBT Suri Agung Prabowo mengungkapkan, Sebelum jauh-jauh hari pihaknya telah mengajukan permohonan Yang Terkait Di GJIBT Hingga PP Perbasi.
“Nah Di 30 Mei 2024 kita juga telah Memperoleh surat rekomendasi pelaksanaan GJIBT Untuk Kemenparekraf,” ujarnya, Rabu (10/7/2024).
Sesudah itu, masalah bermunculan mulai Untuk tidak diresponsnya surat Di Perbasi Jawa Barat, ketidakjelasan Hakim Laga Laga, hingga akhirnya Hakim Laga Laga yang telat hadir.
Padahal merujuk surat penugasan, setidaknya ada 17 Hakim Laga Laga, dua pengawas, dan seorang koordinator yang hadir. Tetapi, nyatanya hingga hari H hanya 6 Hakim Laga Laga dan seorang pengawas. “Begitu Hingga lokasi pun Hakim Laga Laga-Hakim Laga Laga ini tidak siap memimpin Laga,” katanya.
Kuasa hukum PT Kuy Digital Indonesia Deolipa Yumara menduga ada unsur dugaan Kartu Merah Perbasi Untuk Tindak Kejahatan ini. Dia menilai kejadian itu merupakan Mengelabui Orang Lain.
Tidak Cuma Itu, sikap arogansi membuat nama baik klien tercemar baik Untuk negeri maupun luar negeri.
Apalagi pembatalan itu membuat dirinya merugi hingga Rp21,2 miliar Di Rp1,2 miliar merupakan ganti rugi materil.
“Ini kan persoalan psikologis. Anak-anak (peserta) ini kan menderita nih, kita juga Hingga sini menderita. Di Sebab Itu imaterialnya bisa Di Sebab Itu kita minta Rp20 miliar. Nah, totalnya Rp21,2 miliar. Kita Akansegera menggugat Perbasi,” ujarnya.
Menyikapi ini, Ketua Bidang Legal Etik dan Disiplin PP Perbasi George Fernando Dendeng menegaskan pencabutan izin GJIBT Lantaran penyelenggara tidak mematuhi regulasi penyelenggaraan kegiatan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Diduga Setop Liga Internasional, Perbasi Terancam Dituntut Rp21 Miliar