loading…
Grab Indonesia akhirnya buka suara Yang Berhubungan Bersama wacana merger Bersama kompetitornya, GoTo dan anggapan bahwa keberadaan Grab Ke Tanah Air sebagai bentuk dominasi Foreign. Foto/Dok
“Ada banyak spekulasi yang beredar Yang Berhubungan Bersama merger Antara Grab Bersama salah satu pelaku industri. Spekulasi tersebut tidak berdasarkan informasi yang terverifikasi, Supaya kami tidak dapat menanggapinya Bersama Detail,” kata Tirza Untuk keterangan resminya.
Baca Juga: Driver Ojol hingga Konsumen Bisa Dirugikan Jika Grab dan Gojek Merger
Tirza mengklaim, Di ini fokus Grab adalah memberdayakan pelaku ekonomi kecil Bersama membuka Potensi luas Untuk Komunitas Untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri, Malahan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan Di Berusaha Mengatasi tantangan ekonomi.
Untuk Permasalahan dominasi Foreign, Tirza Mengungkapkan, Grab beroperasi sebagai Penanaman Modal Foreign (PMA), bentuk Penanaman Modal Asing yang diatur dan diizinkan Bersama pemerintah Indonesia Melewati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ia juga menegaskan perusahaan hampir sepenuhnya dijalankan talenta lokal.
“99% Bersama seluruh karyawan Grab Indonesia adalah WNI yang berdomisili dan bekerja penuh Ke Indonesia. Hanya 1 orang manajemen Grab Ke Indonesia adalah Warga Negeri Foreign, sisanya adalah Warga Negeri Indonesia,” jelas Tirza menekankan.
Baca Juga: Ojol Minta Regulasi Kemitraan yang Adil, Bukan Status Formal
“Hal ini mencerminkan komitmen Grab Untuk memberdayakan dan mempercayakan peran kepemimpinan kepada putra-putri bangsa, baik Untuk sisi operasional, strategi, maupun pengambilan keputusan Usaha,” tandasnya.
(akr)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Grab Akhirnya Buka Suara Soal Permasalahan Merger Bersama Gojek