loading…
Sektor konstruksi infrastruktur Rusia diperkirakan Berencana Merasakan gelombang kebangkrutan tahun ini, seperti disampaikan Di CEO National Projectstroy, salah satu perusahaan konstruksi terbesar Di Rusia. Foto/Dok
Seperti diketahui Di tiga tahun lalu, Bank Rusia menaikkan suku bunga acuan Di 9,5% menjadi setinggi 21% Untuk menstabilkan rubel dan menahan Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa sebagai respons Di Pembatasan Barat. Bulan lalu, regulator memotong suku bunga acuannya sebesar 100 basis Nilai menjadi 20%, mengutip perlambatan Kenaikan Penurunan Nilai Mata Uang Dan Jasa, yang merupakan pengurangan suku bunga pertama Sebelum 2022.
Baca Juga: Situasi Makin Pelik, Ajudan Putin Keluarkan Peringatan soal Ekonomi Rusia
Sambil Itu Krapivin Untuk sebuah wawancara kepada RBK Menginformasikan, ada Di setengah Di perusahaan Di sektor konstruksi sipil Rusia mendekati kebangkrutan. Ia juga Menginformasikan, bahwa National Projectstroy sudah berada Di bawah tekanan Di tingginya biaya pinjaman dan telah memperketat disiplin keuangan serta menunda Wacana Penanaman Modal.
“Proyek infrastruktur sangat terpapar Sebab intensitas modal yang tinggi dan jangka waktu pelaksanaan yang lama,” klaim Krapivin, menambahkan bahwa Pembaruan Terbaru menjadi tidak layak.
“Membangun hari ini selalu lebih murah daripada membangun esok,” katanya.
Perusahaan kecil Di sektor konstruksi terutama menjadi rentan Sebab Penanaman Modal berisiko Untuk Karya non-inti atau Membagikan keuntungan Di proyek masa Di Di awal. Sambil hampir semua perusahaan konstruksi merasakan beban.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kebangkrutan Massal Mengancam Sektor Konstruksi Rusia, Apa yang Terjadi?