Badan Pengelola Penanaman Modal Di Negeri Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). FOTO/dok.SINDOnews
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Usaha Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Wihana Kirana Jaya Berkata pembentukan BP Danantara sangat relevan Di Berusaha Mengatasi Trend Populer mega shifting ekonomi Dunia. Perubahan struktural besar yang terjadi, seperti Politik Global, geoekonomi, dan Pertempuran, telah memaksa Bangsa-Bangsa melakukan reposisi strategis, termasuk Di Keputusan Penanaman Modal Di Negeri.
“Di Kepuasan mega shifting ini, mindset kita harus berubah. Kita harus Mengharapkan masa Didepan Didalam mengubah organisasi dan proses Usaha. Danantara adalah langkah strategis Untuk Meningkatkan fleksibilitas pembiayaan Penanaman Modal Di Negeri jangka panjang,” ujar Wihana Ke Rabu (22/1/2025).
Yang Terkait Didalam kebutuhan Akansegera BP Danantara, Wihana berpendapat bahwa badan ini diperlukan Untuk Meningkatkan fleksibilitas Di mengelola aset dan pembiayaan Penanaman Modal Di Negeri. BP Danantara dirancang Untuk memanfaatkan aset-aset Bangsa yang besar guna Meningkatkan kapasitas Penanaman Modal Di Negeri Melewati tiga platform utama: Indonesia Investment Authority (INA), lembaga-lembaga keuangan pemerintah, dan manajemen aset.
“BP Danantara ini bagus Lantaran mampu meleverage aset pemerintah Untuk Penanaman Modal Di Negeri yang panjang. Didalam fleksibilitas ini, kita bisa membuka Potensi lebih besar Untuk investor, terutama FDI,” jelas Wihana.
Senada, Wakil Rektor Tiga Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengingatkan agar pembentukan lembaga Bangsa Terbaru seperti Badan Pengelola Penanaman Modal Di Negeri Danantara jangan sampai mengulang Kesalahan Individu Sebelumnya yang hanya justru memboroskan Dana, Akan Tetapi hasilnya kurang Didalam harapan.
“Harapannya badan yang Terbaru ini bisa membuktikan hasilnya bahwa aset-aset Bangsa bisa dikelola dan menguntungkan. Jangan sampai Bangsa kita terlalu banyak pos yang acap kali hanya sebagai konsesi politik balas jasa dan menghabiskan Dana,” kata Suokim.
Menurut Wihana, Potensi utama Didalam pembentukan BP Danantara adalah kemampuannya mengelola aset-aset besar yang dimiliki BUMN, Didalam potensi dana kelolaan awal mencapai USD600 miliar atau Rp9.520 triliun. Didalam mengelola aset Didalam tujuh BUMN besar, BP Danantara dapat menjadi katalis utama Untuk Penanaman Modal Di Negeri langsung, baik domestik maupun Asing.
Wihana menekankan, Hingga Ditengah keterbatasan APBN, FDI adalah salah satu sumber utama Untuk menopang Kemajuan ekonomi. Maka Itu, keberadaan BP Danantara yang mampu menawarkan fleksibilitas dan transparansi Di pengelolaan aset Akansegera menjadi daya tarik besar Untuk investor Asing.
“Target Kemajuan 8% bukanlah hal yang mustahil, tetapi membutuhkan fondasi Keputusan yang kuat, seperti BP Danantara. Ini adalah salah satu cara Untuk memperkuat posisi Indonesia Di ekonomi Dunia,” pungkas Wihana.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kejar Kemajuan Ekonomi 8%, Perlukah Keberadaan BPI Danantara?