Jakarta –
Gunung Prau Ke Dataran Tinggi Dieng, Jawa Di, adalah spot Penjelajahan Alam yang cocok Untuk pendaki pemula. Di ketinggian 2.565 mdpl, Gunung Prau punya medan ramah pendaki dan mudah diakses Di Semarang atau Yogyakarta. Pendaki bisa memilih pendakian lewat jalur utara Ke Kabupaten Kendal atau selatan Ke Banjarnegara.
Selain punya panorama indah, Gunung Prau punya banyak mitos yang kisahnya diwariskan Di mulut Ke mulut. Mitos ini dipercaya bersumber Di tokoh Ke masa silam yang menjaga alam Gunung Prau Di manusia tidak bertanggung jawab. Terlepas Di keyakinan atas kebenaran mitos, cerita seputar Gunung Prau menambah pesona gunung Di sunrise terindah ini.
Mitos Gunung Prau Ke Dataran Tinggi Dieng
Dikutip Di tulisan berjudul Konstruksi Nilai Sosial Pendaki Gunung Melewati Mitos Pendakian (Studi Peristiwa Pidana: Gunung Prau) yang ditulis Windy Lestari Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, berikut beberapa mitos yang masih Karena Itu misteri Ke Gunung Prau
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesona Gunung Prau (dok. detik)
|
1. Tempat bersemayam para dewa
Gunung Prau Ke Dataran Tinggi Dieng diyakini menjadi salah satu tempat bersemayam para dewa. Penguasa alam semesta dan semua penghuninya ini Berencana turun membersamai manusia Pada pengguntingan rambut gimbal anak Dieng. Para dewa dikatakan tampil menyerupai manusia, ikut berkumpul, lalu melihat sendiri proses dan ritual pengguntingan rambut gimbal.
2. Gunung mayyit
Kisah mitos Gunung Prau Mengungkapkan, lanskap alam ini Sebelumnya bernama Gunung Mayyit yang artinya mayat atau jenazah. Nama ini berasal Di tampilan gunung yang seperti orang Di berbaring telentang layaknya jenazah. Penamaan ini bikin aura mistis Gunung Prau makin kuat, sekaligus mengingatkan betapa lemahnya manusia Ke hadapan alam.
3. Tidak Sebagai wanita yang Di haid
Perempuan yang Di haid disarankan tidak naik Gunung Prau apalagi lewat jalur Dwarawati Ke Kabupaten Banjarnegara, Jawa Di. Di Kebugaran haid, seorang pendaki dikatakan lebih mudah Merasakan kecelakaan, kesasar, dan disukai makhluk halus hingga kesurupan. Pendaki bisa memilih jalur lain atau menunda Ide Penjelajahan Alam Ke hari lain, Pada tidak Di datang bulan.
4. Oyot rimpang
Kalimat oyot rimpang yang berarti urat akar Di Bahasa Indonesia, merujuk Ke akar tanaman yang sangat tua hingga tampak besar dan kekar seperti otot. Akar-akar ini dikatakan saling menjalin membentuk sebuah Kardus yang ternyata adalah sebuah pintu. Pendaki yang terjebak masuk Ke Di pintu tersebut Berencana masuk dunia gaib dan tidak ditemukan lagi.
5. Burung jalak
Mitos Gunung Prau Yang Terkait Di jalak Mengungkapkan, burung tersebut adalah jelmaan makhluk halus. Lantaran itu pendaki jangan mengganggu atau mencoba Menyita burung tersebut, Lantaran bisa mengakibatkan pendaki celaka dan sial. Hal serupa diterapkan Ke ular, monyet, kelabang, serta hewan lain yang ditemui Di pendakian Gunung Prau.
6. Legenda Kyai Jalak Ijo
Sosok Kyai Jalak Ijo dipercaya sebagai sosok penuh karomah yang makamnya berada Ke jalur pendakian Dwarawati. Sosok dan makamnya Dikatakan keramat meski tidak diketahui lokasi lengkapnya. Latar Di Kyai Jalak Ijo juga tidak diketahui meski dieprcaya sebagai tokoh legenda.
Larangan Ke Gunung Prau
Pendaki Gunung Prau wajib mentaati aturan Di Etika Lingkungan Hidup Universal yang terdiri Di:
- Dilarang Memutuskan apapun kecuali foto
- Dilarang meninggalkan apapun kecuali jejak
- Dilarang membunuh apapun kecuali waktu.
![]() |
Larangan dan aturan pendakian Gunung Prau juga tercantum Di situs Perjalanan Ke Luarnegeri Jawa Di yang terdiri atas:
- Dilarang masuk tanpa izin
- Dilarang membuang sampah sembarangan
- Dilarang membuat api unggun
- Dilarang meninggalkan sampah
- Dilarang menebang pohon dan memetik tanaman yang dilindungi
- Dilarang membawa senjata tajam
- Dilarang membawa dan menyalakan kembang api serta api unggun
- Dilarang membawa dan mengonsumsi minuman keras, Psikotropika, alat Alunan, dan music box
- Dilarang melakukan pencurian, perzinahan, dan vandalisme
- Tidak boleh membawa tisu basah dan wajib gunakan toilet yang disediakan pengelola.
Mitos dan legenda Gunung Prau sejatinya ada Sebagai melindungi Kesejaganan serta kelestarian alam. Pendaki tentunya tak perlu percaya mitos, Akan Tetapi tetap wajib tidak mengganggu alam Di pendakian.
(row/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Misteri yang Belum Terungkap