Kulon Progo –
Di Kulon Progo ada satu ‘Kampung Mati’ yang ditinggalkan Didalam para penghuninya. Akan Tetapi Sumiran, tetap setia tinggal Di sana. Begini kisahnya:
Keluarga yang tetap setia tinggal Di Kampung Mati itu beranggotakan Sumiran (50) dan istrinya Sugiati (51), serta dua anaknya Agus Sarwanto (24) dan Dewi Septiani (11).
Dari akhir 2023, keluarga Sumiran sebenarnya sudah punya hunian Mutakhir Di Daerah Dusun Watu Belah, dan Didekat Didalam akses utama Di jalan desa.
Meski telah dibuatkan Rumah Mutakhir yang lebih Didekat Didalam perkampungan, Sumiran dan istrinya tetap setia menjadi penghuni terakhir ‘Kampung Mati’ Di Ditengah hutan perbukitan Menoreh, Kabupaten Kulon Progo.
“Saya dan suami lebih sering Di sini mas, kadang juga tidurnya Di sini. Kalau anak-anak itu yang sering Di Rumah Mutakhir,” ucap Sugiati Pada ditemui Di Kampung Mati Kulon Progo, Senin (1/7).
Sumiran merasa lebih Tenteram tinggal Di Kampung Mati daripada tinggal Di perkampungan Didekat warga.
“Ya Sebab memang nyaman Mas, apalagi kalau Di sini gampang nyari airnya, deket sama sumber air. Kalau yang Rumah Mutakhir itu kadang susah dapet air, misal mau Hingga sungai juga jauh,” sambungnya.
Selain air, Sumiran juga merasa Di Rumah lamanya lebih Didekat Sebagai mencari kayu.
Sulitnya akses Di kampung mati Di Dusun Watu Belah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
|
“Saya masih senang Di sini, tempatnya nyaman. Umpami pados kayu cerak ten mriki (seumpama cari kayu lebih Didekat Di sini),” ucapnya.
Pria yang bekerja sebagai tukang kayu ini mengatakan Rumah barunya lebih diprioritaskan Sebagai Agus dan Septi. Untuk Septi, Rumah Mutakhir itu Didalam Sebab Itu tempat transit sepulang sekolah.
“Ya Rumah Mutakhir ditempati tapi (Didalam) anak-anak, kalau pulang sekolah kan Di sana ada tempatnya. Kalau Hingga sini kasihan anak kecil,” ungkapnya.
Secara administratif, Kampung Mati yang Didalam warga Di diberi nama Kampung Suci ini berada Di Daerah Dusun Watubelah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo.
Jaraknya Di 33 kilometer Untuk pusat Kota Jogja atau Di 12 kilometer Untuk kota Wates, ibu kota Kulon Progo.
Untuk pintu masuk kampung hingga titik utama, yakni Di Ditengah hutan Dusun Watu Belah, hanya bisa ditempuh Didalam jalan kaki sejauh 2 kilometer. Jalannya setapak, tanah berbatu, Didalam tingkat kemiringan hingga 70 derajat.
——-
Artikel ini telah naik Di detikJogja.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Sumiran, Penghuni Terakhir Kampung Mati Di Kulon Progo