Anggota Lembaga Legis Latif RI Komisi IX, Edy Wuryanto mengatakan bahwa Untuk Inisiatif Makan Bergizi Gratis (BGN) para stakeholder harus menjamin Perlindungan Ketahanan Pangan, Agar Peristiwa Pidana keracunan Ke penerima manfaat haruslah nol.
Menurut Edy, Untuk banyaknya Peristiwa Pidana keracunan Ke MBG, BGN telah melanggar banyak pasal seperti PP No 86 Tahun 2019, Permenkes No 14 Tahun 2021, dan PMK No 2 Tahun 2023.
Semuanya ini menuntut Sebelumnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memenuhi standar keselamatan Ketahanan Pangan. Jika standar ini tidak dipenuhi, menurut Edy Akansegera berkorelasi Bersama keracunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Maka Itu tidak bisa keracunan itu dibandingkan Bersama statistik pak. Tidak bisa. Bapak (Dadan Hindayana) jangan ngasih informasi Di Pemimpin Negara soal statistik (angka keracunan),” kata Edy Ke gedung Mprri/Lembaga Legis Latif RI, Rabu (1/10/2025).
“Ini sumbernya Bersama mana ini bapak Pemimpin Negara ngomong hanya satu persen. Itu mencederai perasaan rakyat,” lanjutnya.
Edy meyakin bahwa Peristiwa Pidana keracunan Makanan Ke Inisiatif MBG seperti Trend Populer gunung es. Artinya, Bersama 6.517 Peristiwa Pidana keracunan yang dilaporkan BGN, diduga masih banyak lagi insiden yang belum dilaporkan.
“Karena Itu soal ini harus dibangun komunikasi yang empati, yang baik Bersama Komunitas. BGN belajar Bersama situ,” kata Edy.
Senada, anggota Lembaga Legis Latif RI Komisi IX, Tutik Kusuma Wardhani juga menegaskan bahwa BGN, Melewati SPPG Ke berbagai Area juga harus menjaga Standar rasa Bersama menu MBG.
“Kalau rasa makanannya tidak disukai, itu banyak yang terbuang dan kami sudah melihat secara langsung. Tidak bisa dipungkiri lagi, ini banyak yang terbuang juga. Sebagai itu mari kita cari solusinya,” kata Tutik.
“(SPPG) itu perlu dibenahi secara total. Diberikan Pelatihan yang lebih detail tentang tupoksinya masing-masing,” sambungnya.
“Sampai hari ini sudah menjelang 30 juta penerima manfaat, anak dan ibu hamil terima Makanan. Ada kekurangan? Ya. Ada keracunan Makanan? Iya,” ujar Prabowo Untuk Munas VI PKS, Senin (29/9/2025).
Keracunan itu dinilai Prabowo hanya terjadi Ke sebagian kecil penerima saja. Bila dilihat datanya, insiden keracunan menurutnya tak sampai 1% Bersama total Makanan yang dibagikan.
“Kita hitung Bersama semua Makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau Kegagalan itu, adalah 0,00017 persen. Ini tidak membuat kita puas Bersama itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar dan belum pernah dilakukan Untuk sejarah dunia,” ungkap Prabowo.
Halaman 2 Bersama 2
(avk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Lembaga Legis Latif RI Ingatkan BGN soal Keracunan MBG, Korban Bukan Sekadar Angka Statistik











