Bisnis  

LPS Beberkan Risiko Ketidakpastian Ekonomi Mendatang, Simak Nih

kinerja ekonomi domestik Pada ini dinilai masih baik dan perlu terus didorong lebih tinggi.Foto/Dok

JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Membeberkan sejumlah risiko ketidakpastian ekonomi mendatang. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, risiko yang masih perlu dicermati Di lain, indikasi penurunan Kegiatan Pabrik Internasional, eskalasi konflik Hubungan Dunia kawasan, transisi pemerintahan Ke berbagai Bangsa yang potensial mempengaruhi arah Keputusan ekonomi.

“Serta ekspektasi lanjutan pemangkasan suku bunga yang dapat mempengaruhi sentimen investor pasar keuangan,” kata Purbaya Pada konferensi pers Ke kantor LPS Jakarta Ke Senin (30/9).

Meski demikian, kinerja ekonomi domestik Pada ini dinilai masih baik dan perlu terus didorong lebih tinggi. Perbaikan kinerja tersebut tercermin Di Indeks Ekspektasi Konsumen yang berada Ke zona optimis, diikuti Didalam Gaya penjualan riil Ke zona positif 5,8 persen secara tahunan atau year on year. Sambil Itu, kinerja neraca perdagangan mencatat surplus sebesar USD2,9 miliar dan berkontribusi mendukung ketahanan eksternal.

“Di sinilah Kegiatan ekonomi lintas sektor dan ekspansi korporasi perlu terus didorong lebih tinggi agar dapat berkontribusi Ke peningkatan daya beli Rumah tangga dan Mutu Kemajuan ekonomi,” imbuh Purbaya.

Purbaya juga menyampaikan beberapa perkembangan positif terkini yaitu, kinerja industri perbankan terus membaik ditopang sektor korporasi. Per Agustus 2024, kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen secara tahunan, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,01 persen secara tahunan.

“Sektor korporasi masih Memberi kontribusi Kemajuan terbesar baik Ke sisi kredit maupun DPK masing masing sebesar 14,50 persen dan 15,14 persen secara year on year,” ujar Purbaya.

Tak hanya itu, Situasi permodalan perbankan juga dinilai masih solid. Rasio permodalan (KPMM) industri terjaga Ke level 26,48 persen Ke periode Agustus 2024. Sambil Itu, Situasi likuiditas masih relatif memadai Didalam rasio rasio AL/NCD berada Ke level 112,91 persen dan AL/DPK sebesar 25,37 persen.

Didalam Detail, Di Pertemuan Dewan Komisioner (RDK) yang digelar hari ini, LPS menetapkan Sebagai mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) Bagi simpanan Di Idr Ke bank umum dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR), serta simpanan Di bentuk valuta Asing (valas) Ke bank umum.

TBP simpanan Idr Ke Bank Umum adalah 4,25 persen dan TBP simpanan Idr Ke BPR sebesar 6,75 persen. Sedangkan Sebagai TBP simpanan valas Ke bank umum adalah sebesar 2,25 persen.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: LPS Beberkan Risiko Ketidakpastian Ekonomi Mendatang, Simak Nih