Ke media sosial Instagram, seorang content creator mengunggah konten eksperimen tentang serbuk kehitaman yang bisa ditarik Bersama magnet. Eksperimen tersebut dilakukan Ke beberapa bubur bayi, salah satunya produk Perdagangan Masuk Negeri Untuk Amerika Serikat.
Ke salah satu produk, Pada didekatkan Bersama magnet, ada serbuk-serbuk hitam yang tertarik. Narasi yang disampaikan pembuat konten menggiring warganet Untuk berspekulasi bahwa serbuk tersebut adalah serbuk besi yang bisa saja membahayakan jika dikonsumsi.
Fakta yang Sebenarnya
Guru besar Ilmu Pengetahuan Ketahanan Pangan Untuk Institut Agrikultur Bogor (IPB) Nuri Andarwulan mengatakan bahwa konten tersebut berisiko tinggi Untuk menyesatkan para penonton. Terlebih, si pembuat konten menurut Prof Nuri diduga tidak memahami ilmu Yang Terkait Bersama Ketahanan Pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu Pembuat Konten Video atau content creator ngawur. Nggak ngerti ilmunya, (takut) menyesatkan yang Merasakan videonya,” tegas guru besar yang Memiliki kepakaran Ke bidang forfitikasi Ketahanan Pangan tersebut, Pada dihubungi detikcom Selasa (19/8/2025).
Prof Nuri menegaskan bahwa Untuk Konsumsi bayi, komposisi zat gizi makro dan mikro Memiliki persyaratan khusus yang sangat ketat, Agar produsen wajib memenuhinya agar produknya bisa Merasakan izin edar.
Memicu Kegaduhan
Konten eksperimen tersebut praktis memantik kegaduhan Ke kalangan warganet yang tidak paham Prototipe fortifikasi zat besi. Pasalnya, serbuk kehitaman tersebut Dikatakan mirip Bersama serbuk besi yang bisa menempel Pada magnet didekatkan Hingga pasir.
“Tujuannya apa Konsumsi bayi dikasih bubuk besi?” tulis salah satu akun, dikutip detikcom Rabu (20/8/2025).
“Dari Sebab Itu zat besi = besi beneran?” tulis akun lain.
“Trus besi beneran gitu masuk tubuh??? Gak bahaya kah???” tambah akun lain.
Mengenal Fortifikasi Ketahanan Pangan
Prof Nuri menambahkan, penambahan zat besi Ke produk Ketahanan Pangan seperti bubur bayi merupakan sesuatu yang umum dilakukan. Proses ini dinamakan fortifikasi Ketahanan Pangan.
Sebagai informasi, fortifikasi Ketahanan Pangan adalah proses penambahan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) Ke Konsumsi dan minuman Untuk Meningkatkan nilai gizinya.
“Itu zat besi bentuk electrolytic sebagai fortifikan Konsumsi bayi, food grade,” kata Prof Nuri,
“Ya aman, kadar yang ditambahkan juga memenuhi syarat mutu dan Perlindungan Ketahanan Pangan yang sangat ketat,” sambung Prof Nuri.
Bubur Bayi ‘Viral’ Memiliki Izin Edar
Ke konten tersebut, bubur bayi yang mengandung zat besi fortifikan berasal Untuk Amerika Serikat. Penelusuran detikcom, produsen sereal tersebut telah menegaskan produknya Memiliki izin edar Untuk FDA (Food and Drug Administration) atau BPOM-nya Amerika Serikat.
“Kami memfortifikasi sereal Bersama menambahkan vitamin dan mineral esensial Untuk mempromosikan perkembangan bayi yang sehat,” tulisnya produsen yang berbasis Ke Amerika Serikat tersebut.
“Seluruh Gizi tersebut aman dan diterima Dari FDA (Food and Drug Administration),” lanjutnya.
Begitupun, Untuk kemasannya bubur sereal tersebut juga mencantumkan adanya kandungan ‘iron’ atau zat besi. Disebutkan juga, jenis zat besi yang ditambahkan adalah Untuk bentuk ‘electrolytic’.
Halaman 2 Untuk 3
(dpy/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Luruskan Konten Viral Sereal Bubur Bayi Mengandung Besi, Pakar IPB: Pembuat Konten Video Ngawur!