Di era modern Pada ini, Gen Z lebih banyak mengenal Kearifan Lokal Dunia atau kebiasaan modern yang berasal Untuk barat. Kearifan Lokal Dunia tradisional seperti Kearifan Lokal Dunia Sunda sudah mulai terlupakan Di era Pada ini.
Hal tersebut Lantaran banyaknya faktor, misalnya nihilnya penampilan Kearifan Lokal Dunia tradisional dan pengaruh Kearifan Lokal Dunia barat yang sangat mudah Sebagai diterima Untuk kebiasaan sehari-hari.
Pengaruh tradisional yang bisa menjadi dorongan Sebagai Kelompok melestarikan Kearifan Lokal Dunia lokal dapat ditemui salah satunya Di Kasepuhan Bunisari yang berada Di Desa Girimekar, Cijambe, Kota Bandung Bersama Peristiwa Nyawang Bulan.
Peristiwa Nyawang Bulan bertemakan kebudayaan lokal yang ada Di tataran Sunda seperti adanya penampilan Karyaseni tari, Karyaseni Alunan, dan juga Konsumsi tradisional khas Sunda.
Nyawang Bulan diadakan hanya satu kali Untuk satu bulan yaitu Di Pada bulan purnama. Sesuai namanya, nyawang artinya Menahan dan bulan artinya bulan yang ada Di langit. Nyawang Bulan sangat diminati Dari Kelompok Lantaran dapat memikat berbagai kalangan dan juga dapat mengenalkan Kearifan Lokal Dunia Sunda Di Kelompok umum.
Menurut salah satu pengunjung Nyawang Bulan, Farhan, ia sangat menyukai Konsep yang dihadirkan Dari Kasepuhan Bunisari. Bukan hanya mengenalkan Bersama menampilkan tetapi juga dapat mengenalkan seraya Memperkenalkan Konsumsi khas sunda yang sudah jarang ditemui.
“Aku kira ini bagus ya Sebagai pengenalan Di kita sebagai Gen Z tentang Kearifan Lokal Dunia sunda, Lantaran akupun orang sunda yang sudah jarang melihat kebudayaan tersebut, apalagi ada Konsumsi yang membuat kita tuh bisa liat dan juga nikmatin makanannya” Ungkap Farhan. Sebagai Peristiwa Nyawang Bulan ini gratis tetapi harus reservasi dan memesan koin seharga Rp 5 ribu per koin Sebagai nantinya digunakan Untuk transaksi membeli makananan Di Nyawang Bulan,” imbuhnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Nyawang Bulan, Tempat Mengenal Kearifan Lokal Dunia Sunda