Jakarta –
Badan Pengawas Perawatan dan Minuman (BPOM) secara resmi menerbitkan aturan Terbaru yang mewajibkan pencantuman label peringatan bahaya Bisfenol A (BPA) Di galon air minum berbahan polikarbonat.
Para ahli menilai langkah ini sebagai upaya penting Di melindungi Keadaan Kelompok jangka panjang.
Galon berbahan polikarbonat merupakan jenis galon air minum guna ulang yang Di ini beredar Ke pasaran. Tetapi, kandungan BPA Ke dalamnya dapat menyebabkan berbagai gangguan Keadaan serius, mulai Bersama obesitas hingga kanker.
Bisphenol A (BPA) diidentifikasi sebagai faktor tambahan yang dapat memicu obesitas. BPA mampu menstimulasi hipertrofi sel lemak (adipocytes) dan mempengaruhi sistem endokrin Bersama meniru efek molekul estrogen. Hal ini dibuktikan Melewati studi literatur Bersama School of Medicine and Health Sciences, Catholic University of Valencia San Vicente Mártir, Spanyol (2021).
Selain pemicu obesitas, studi kohort Bersama Andalusian School of Public Health, Spanyol (2021) Pada kelompok Spanish European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Menunjukkan bahwa paparan BPA Meningkatkan risiko kanker prostat lebih tinggi dibandingkan kanker payudara.
BPA sebagai senyawa kimia pengganggu endokrin, dapat mengatur jalur sinyal hormon dan fungsi biologis lainnya. BPA dapat mengikat reseptor steroid seperti reseptor estrogen dan androgen, dan diekspresikan Bersama banyak sel dan jaringan termasuk prostat dan kandung kemih. Ini dapat mengubah homeostasis dan fungsi fisiologis normal, Agar Berpeluang menyebabkan kanker.
Sebuah studi Bersama Department of Obstetrics and Gynecology, University of Medicine and Pharmacy, Romania (2020) Menunjukkan bahwa BPA Memperoleh dampak negatif Di berbagai gangguan sistem reproduksi wanita, seperti proliferasi progresif saluran telur, endometriosis, hiperplasia endometrium kistik, atau kista ovarium, yang dapat berperan Di munculnya kanker ovarium.
Eksperimen Bersama Department of Pharmacology, Case Western Reserve University (2011) Di janin tikus Menginformasikan bahwa paparan BPA dapat Meningkatkan risiko tumor payudara Melewati perubahan molekul kelenjar janin dan Perkembangan sel tumor yang Yang Terkait Bersama Bersama estrogen.
Sedangkan Studi Huazhong University of Science and Technology, China (2021) juga menemukan fakta bahwa BPA dapat diaktivasi Bersama enzim metabolisme cytochrome P450 (CYP) dan mempengaruhi perkembangan kanker payudara. Pasien Bersama Kemakmuran kanker payudara Memperoleh kadar BPA lebih tinggi Di urin, dan terdapat hubungan positif Antara paparan BPA dan risiko kanker payudara yang kemungkinan dimodifikasi Bersama gen CYP.
Mengingat risiko Keadaan yang signifikan Bersama paparan BPA, para ahli Mendukung aturan Terbaru BPOM tentang label peringatan bahaya BPA Di galon air minum berbahan polikarbonat. Aturan ini diharapkan dapat Meningkatkan kesadaran Kelompok tentang bahaya BPA dan Mendorong produsen Sebagai beralih Ke bahan kemasan yang lebih aman.
Bersama adanya regulasi ini, Kelompok Indonesia diharapkan dapat lebih terlindungi Bersama risiko Keadaan serius, termasuk obesitas dan kanker, yang disebabkan Bersama paparan BPA.
“BPOM bisa memperkecil Kemungkinan paparan risiko BPA Melewati pemberian label Di kemasan Minuman dan minuman. Itu Pada Bersama Pelatihan publik sekaligus bentuk perlindungan Sebagai masa Didepan anak-anak Indonesia,” ungkap Dekan Fakultas Pharma Universitas Airlangga, Prof. Junadi Khotib.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Paparan BPA Bisa Sebabkan Obesitas-Kanker Payudara, Ini Penelitiannya