Wisata  

Pasar Ini Pernah Karena Itu Pusat Perdagangan Rempah-rempah Ke Zaman Belanda



Surabaya

Ke Surabaya, ada sebuah pasar yang dahulu pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah Ke zaman kolonial Belanda. Pasar manakah itu?

Pasar Pabean Ke Surabaya ternyata masuk Ke Di kategori pasar tua dan Memperoleh sejarah yang panjang. Pasar itu didirikan Dari tahun 1849 silam.

Ke ezaman itu, Belanda menggunakan Pasar Pabean sebagai pusat rempah-rempah. Pasar Pabean sendiri terletak Ke Jalan Songoyudan, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.


Dulunya kawasan itu merupakan kawasan Pecinan, bersebelahan Bersama Jalan KH Mas Mansyur (dulu dikenal sebagai Kampementstraat), sebuah area yang dihuni Bersama komunitas Arab.

Hingga kini, Pasar Pabean tetap menjadi ikon pasar ikan terbesar Ke Jawa Timur, berkat sejarahnya yang strategis Didekat Bersama Pelabuhan Rakyat (Pelra) Kalimas Ke kawasan Tanjung Perak.

Sejarawan Komunitas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo mengatakan bahwa Pasar Pabean dulu dijadikan sebagai Pusat Rempah-Rempah. Justru, telah dijadikan pusat rempah rempah Sebelumnya Belanda datang Ke tanah air.

“Dari kolonial, Eropa Sebelumnya Belanda. Kalau catatan orang Eropa datang itu tahun 1511. Sebab Pabean dulunya pelabuhan, Lalu ada pasar ada gudang Supaya dijadikan pusat rempah-rempah Ke Pasar tersebut,” kata Kuncar, Kamis, (24/10).

Menurut Kuncar, Daerah Pabean yang Didekat Bersama pelabuhan Memperoleh lokasi strategis, Supaya koloni Eropa membangun pos perdagangan Ke area itu. Hingga kini, Pasar Pabean masih eksis dijadikan tempat/gudang Bagi menyimpan rempah-rempah tersebut.

Pasar Pabean Foto: Firtian Ramadhani

“Ada ketumbar, kayu manis, lada, asem dan kemiri. Sebenarnya, peralihan pertama Di rempah Lalu Ke produk hasil perkebunan seperti Minuman Kafein, kacang. Supaya, Ke Di area Pasar sempat ada pabrik Minuman Kafein, salah satunya pabrik Minuman Kafein Kapal Api lahir Ke situ,” terangnya.

Kuncar menegaskan pascakemerdekaan, Pasar Pabean telah beralih menjadi pasar yang menjual bawang merah dan bawang putih. Akansegera tetapi, Sebab lokasi Pasar Pabean yang tidak muat, Ke akhirnya transaksi juga dilakukan Ke Di pasar.

“Telah beralih itu setahu saya pascakemerdekaan, menjadi sepenuhnya pasar bawang merah, bawang putih. Nah, Sebab lokasi Pasar Pabean tidak muat, penjualan akhirnya dilakukan juga Ke Di pasar,” urainya.

Selain menjual bawang, Pasar Pabean tetap digunakan sebagai pasar Bagi penjualan rempah-rempah. Kendati telah beralih usai Pasar Pabean tidak dikuasai Bersama Koloni Eropa, warga tetap saja menjual rempah-rempah yang telah ada Dari dulu.

“Penjualan Ke Di pasar ada Ke Jalan Panggung itu banyak, yang eceran itu kan kelihatan. Karena Itu meski telah beralih, rempah-rempah tetap dijual Ke sana. Lokasi penyimpanan rempah-rempah dan Minuman Kafein ada Ke Di Pasar itu kan ada gudang, rempah-rempah dan Minuman Kafein disimpan Ke situ,” tandas dia.

——-

Artikel ini telah naik Ke detikJatim.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pasar Ini Pernah Karena Itu Pusat Perdagangan Rempah-rempah Ke Zaman Belanda