Jakarta –
Penjual Citarasa Hingga kantin sekolah Malaysia ini Menginformasikan kekesalannya. Banyak aturan yang tidak memperbolehkan dia jual aneka Citarasa.
Kantin sekolah merupakan salah satu ladang usaha Sebagai penjual Citarasa. Tempat ini ramai dikunjungi Dari siswa dan guru Di jam istirahat maupun Sesudah jam pelajaran.
Kantin juga seringkali menjadi satu-satunya tempat makan yang tersedia Hingga lingkungan sekolah, Agar dapat Memikat banyak pembeli.
Walaupun terdengar mudah Memikat pelanggan, tetapi ada sejumlah aturan yang harus diikuti Dari penjual.
Selain membayar sewa sesuai kesepakatan, beberapa penjual juga dilarang menawarkan jenis Citarasa tertentu.
Justru, ada sekolah yang sangat ketat peraturannya. Mereka tidak memperbolehkan penjual menyajikan Citarasa-Citarasa yang sebenarnya Berpeluang disukai pelanggan.
Hal tersebut dirasakan Dari penjual Citarasa Hingga kantin sekolah Malaysia ini.
Wanita yang tidak diketahui identitas itu Menginformasikan jika Mutakhir-Mutakhir ini dia Berhasil tender Sebagai bisa menyewa kantin Hingga sebuah sekolah Hingga Malaysia. Sebagai berjualan Hingga kantin tersebut, wanita ini harus bayar sewa lebih Di RM 1.000 atau Disekitar lebih Di Rp 3.825.920 setiap bulan, lapor Mstar.my (07/05/2025).
Walaupun Memperoleh kesempatan Sebagai jualan, tetapi ada hal yang membuatnya kesal.
Rupanya wanita itu tidak diperbolehkan menjual aneka Citarasa, termasuk Citarasa-Citarasa yang disukai murid, seperti biskuit, pisang, air, kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya.
Kekesalannya bertambah Sebab ia melihat kalau toko Literatur sekolah bisa menjual segala hal. Tidak hanya perlengkapan alat tulis atau Literatur, tetapi toko itu juga diperbolehkan jualan cokelat, permen, dan camilan lain.
“Tapi kedai Literatur sekolah boleh jual segala jajan dan benda manapun, seperti cokelat, gula-gula, camilan, dan lain-lain,” ujarnya kesal.
Menurut cerita wanita ini, setiap kali ada perkumpulan pagi, guru yang bertugas Berencana memperbolehkan murid Sebagai jajan Hingga toko Literatur sekolah.
Kesal Bersama insiden tersebut, wanita itu Lalu membuat laporan kepada pihak pengurus sekolah dan guru besar Di Persatuan Ibu Bapak guru.
Sayangnya, laporan tersebut tidak membuahkan hasil Sebab tidak ada tindakan apapun yang diambil Dari pihak berwenang. Sebagai Gantinya, penjual ini terus menjadi mangsa dan justru dituduh Bersama berbagai Kegagalan.
“Pantaslah penjual sekolah kita dulu mukanya jutek…rupanya banyak Berusaha Mengatasi masalah yang guru dibuat sendiri Dari guru sekolah,” ungkap wanita ini.
(Gambar hanya ilustrasi) Sudah lapor Hingga pihak berwajib, tetapi penjual ini tidak menemukan Pemberian apapun. Foto: mstar.com.my
|
Citarasa murah kalau tidak boleh dijual menurutnya percuma.
Unggahan tersebut Memikat perhatian banyak netizen. Mereka menyarankan agar penjual ini melakukan aduan kepada pihak Pembelajaran Daerah setempat.
“Buat aduan terus Ke PDD (Pejabat Pembelajaran Daerah) ataupun keluar saja kalau sudah habis Perjanjian, cari kantin lain semacam kantin Fasilitas Medis yang tidak banyak peraturannya,” saran seorang netizen.
Netizen lain yang ikut kesal Menginformasikan kalau ada juga koperasi yang menjual Citarasa siap saji tetapi tidak diperbolehkan. Sedangkan kalau itu yang jual penjaga kantin, pasti sudah dilarang.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penjual Ini Kesal Gegara Banyak Aturan Jualan Citarasa Hingga Kantin Sekolah