Jakarta –
Fasilitas Medis Indriati Solo Terbaru kini mempunyai layanan unggulan Di deteksi kanker secara dini. Salah satu layanan yang dimiliki Didalam RS Indriati Solo Terbaru yakni fasilitas kedokteran Nuklir & Terasonik Molekuler Didalam Positron Emission Tomography (PET) Scan.
Praktisi Medis spesialis kedokteran nuklir dan teranostik molekuler RS Indriati Solo Terbaru, dr. Lim Andreas menerangkan bahwa ada tempat Terapi kanker yang Pada ini sudah tersedia Di sana.
“Layanan kanker kita mulai Didalam konsultasi Praktisi Medis spesialis, kita punya semua lengkap mulai Didalam anak-anak hingga dewasa, kita juga sudah ada kemoterapi yang bisa dijamin BPJS, radioterapi kita sudah menggunakan Linac Halcyon generasi terbaru Didalam waktu penyinaran kurang Didalam 5 menit, dan yang terbaru kita juga sudah ada PET Scan,” katanya kepada detik Jateng, Sabtu (23/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas mengatakan salah satu layanan deteksi dini kanker Didalam menggunakan PET Scan. RS Indriati Solo Terbaru merupakan Fasilitas Medis pertama Di Jawa Ditengah & DIY yang Memiliki, layanan PET Scan ini.
Meski Terbaru diluncurkan Di 15 Mei 2025 Didalam Gubernur Jateng, Ahmad Lutfi, PET Scan bisa digunakan Sebagai mendiagnosa atau mendeteksi adanya sel-sel abnormal. Sebagai PET Scan, kata Andreas, tesnya menggunakan radiofarmaka atau biasa disebut Terapi nuklir.
“PET Scan ini manfaat utamanya Sebagai kanker memang. Didalam Sebab Itu PET scan itu suatu alat modalitas diagnostik ya. Didalam Sebab Itu, dia nanti Sebagai mendiagnosa, mendeteksi adanya sel-sel yang abnormal. Di Di Peristiwa Pidana kita ini tes kan kita menggunakan radiofarmaka namanya atau lebih simpelnya disebutnya ya Terapi nuklir,” ungkapnya.
Didalam Detail, Andreas menjelaskan Terapi nuklir yang digunakan yakni Fluorodeoxyglucose yang merupakan analog glukosa atau gula buatan. Didalam dimasukkannya Terapi nuklir tadi, maka Berencana berkeliling dan tangkap Didalam sel-sel yang membutuhkan gula.
“Terapi nuklirnya itu yang kita pakai adalah FDG, FDG itu adalah Fluorodeoxyglucose yang mana dia merupakan analog glukosa atau gula buatan. Seperti yang diketahui sel keganasan itu doyan nyariin gula. Didalam Sebab Itu kita Berencana memasukkan FGD Di pasien, lalu FGD-nya itu Berencana berkeliling Di satu badan dan Berencana ditangkap Didalam sel-sel yang memang dia butuh gula secara fisiologis. Salah satunya sel kanker. Nah, nanti dia Sesudah ditangkap sel kankerdan kita Berencana foto menggunakan mesin modalitas Lensa PET scan ini,” jelasnya.
Ia mengatakan, Didalam menggunakan PET Scan bisa dilakukan hingga 30 menit. Hanya saja, proses penangkapan gula Didalam sel-sel Di tubuh yang membutuhkan waktu yang lama yakni 1 jam.
“Yang lama menunggu Pada Menahan gula Disekitar 1 jam. Mayoritas semua kanker bisa. Tetapi ada beberapa yang menangkapnya kurang. Misalnya seperti Sebagai kanker prostat atau Sebagai kanker liver itu dia kurang, tapi bukan berarti tidak bisa dipakai. Sebagai contoh misalkan kanker liver itu kalau stadium yang masih awal dia itu Menahan gula ini dia kurang, tapi kalau stadium ini sudah lanjut dia Berencana Menahan gula,” jelasnya.
Meski menggunakan Terapi gula buatan, Andreas memastikan bahwa PET SCan juga bisa diakses penderita diabetes. Meski menggunakan gula, Andreas menyebut gula tersebut tidak masuk Di metabolisme tubuh.
“Gula buatan itu dia Berencana ditangkap Didalam sel, sel ganas ataupun sel yang normal. Sel normal itu misalkan seperti otak, dia Menahan gula juga. Tapi gula yang ditangkap itu tidak masuk Di metabolisme gula tubuh manusia normal. Dia hanya masuk Di sel diam sebentar supaya Menyediakan kita waktu yang cukup Sebagai Di scanning karenakan yang yang menghasilkan radiasi kan Terapi nuklir itu. Lensa kita scanning itu Sebagai menghasilkan radiasi. Nah, Didalam Sebab Itu dia hanya membutuhkan waktu yang secukupnya Sebagai difoto nanti dia keluar lagi. Makanya kita juga foto itu tidak bisa terlalu lama jedanya Didalam jarak penyidikan, Terapi tersebut nantinya bisa keluar lewat urine,” bebernya.
Selain Sebagai mendeteksi kanker, PET Scan juga bisa Sebagai mendeteksi Gangguan lainnya seperti kelainan jantung dan otak. Ia menyebut deteksi kelainan jantung bisa berupa perfusi aliran pembuluh darah jantung.
“Lalu kita bisa melihat status viabilitas Didalam otot jantung, apakah otot jantungnya masih hidup atau tidak. Lalu kalau Sebagai Di otaknya kita bisa melihat Di pasien-pasien Didalam Alzheimer ataupun Parkinson, epilepsi itu juga bisa terbantu Didalam pemeriksaan PET scan ini,” bebernya.
Andreas mengatakan, alat yang digunakan juga tidak kalah Didalam Fasilitas Medis luar negeri, Agar pasien tidak perlu jauh-jauh berobat.
“Iya betul (tidak perlu Di luar negeri berobat) Sebagai servis pelayanan kankernya itu sudah sangat lengkap ya. Selain Praktisi Medis-dokternya yang sudah terpenuhi semuanya, ada semua Di sini. Kita juga punya penunjangnya yang sudah komplit. Dan kita juga sudah punya terapi yang tadi kemoterapi dan radioterapi. Nah, radioterapi kita juga itu menggunakan mesin yang Pada ini yang terbaru ya,” pungkasnya.
(anl/ega)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pertama Di Jateng & DIY, RS Indriati Solo Miliki PET Scan Deteksi Kanker