Praktisi Medis Salah Diagnosis, Nyeri Perut Dikira Haid Ternyata Tanda Kanker Ganas


Jakarta

Emma McQuitty (39) Di North Belfast, Irlandia Utara menceritakan pengalamannya didiagnosa mengidap kanker serviks stadium empat. Ia menuturkan bahwa Praktisi Medis sempat mengiranya ‘hanya’ Merasakan nyeri menstruasi.

Di bulan Februari 2024, Emma pergi Hingga unit gawat darurat sebuah Puskesmas Sebab tak berhenti Merasakan perdarahan dan nyeri terus menerus. Situasi itu Justru membuatnya sulit berjalan.

Sesudah 15 jam menunggu dan menjalani Perawatan Medis Di Puskesmas, ibu Didalam satu anak itu dipulangkan Didalam Perawatan penghilang rasa sakit yang kuat. Pada 6 bulan berikutnya, ia sudah empat kali pergi Hingga Puskesmas, dan terus dipulangkan Didalam Perawatan pereda nyeri.


“Saya telah pergi Hingga unit gawat darurat Pada enam bulan dan setiap kali saya dipulangkan Didalam pereda nyeri dan Praktisi Medis mengatakan bahwa saya hanya Merasakan menstruasi yang parah. Padahal sebenarnya saya membutuhkan tes dan Perawatan Medis yang mendesak,” curhat Emma dikutip Didalam DailyMail, Jumat (6/9/2024).

Di bulan Juli, kondisinya tidak juga membaik, hingga akhirnya Emma didesak Didalam keluarga Sebagai melakukan pemeriksaan Di Puskesmas lain.

Ia akhirnya menuruti permintaan Didalam keluarganya itu. Praktisi Medis Di Puskesmas tersebut menemukan bahwa Emma mengidap kanker stadium empat dan Memiliki tumor besar Di serviksnya. Tumor tersebut sudah menyebar Hingga kandung kemih dan rahimnya.

Pemeriksaan MRI yang dilakukan beberapa minggu Sesudah Itu Menunjukkan bahwa tumor tersebut juga ada Di kelenjar getah beningnya. Situasi ini belum lagi diperparah, ketika bersiap menjalani Perawatan Medis, Emma juga Merasakan gagal ginjal dan sepsis.

“Saya merasa jika Praktisi Medis mendengarkan kekhawatiran saya Sebelumnya, saya Mungkin Saja tidak Akansegera berada Di situasi mengerikan sekarang ini. Harus menjalani Perawatan Medis Sebagai kanker stadium empat dan beberapa tumor,” ujarnya.

Emma menuturkan bahwa proses Perawatan Medis yang ia jalani tidak Akansegera berjalan mudah, terlebih kankernya Terbaru ketahuan Di stadium akhir. Kondisinya Pada ini Lebih memburuk hingga ia sulit melakukan Karya.

“Saya hampir tidak bisa berjalan sendiri sekarang dan membutuhkan Dukungan Sebagai bergerak Hingga mana pun. Saya berharap saya didengarkan Sebelum awal,” tandasnya.

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami Didalam perempuan. Kombinasi radioterapi dan kemoterapi merupakan Perawatan Medis yang paling sering diberikan Sebagai Memangkas Tanda dan Menyediakan rasa nyaman Di pasien.

Masih rendahnya angka skrining dini menjadi salah satu faktor tingginya Perkara Pidana Hukum kanker serviks. Rasa takut atau malu menjalani pemeriksaan menjadi salah satu penyebab wanita enggan melakukan skrining.

Putri Emma yang bernama Codie membuka donasi Sebagai Perawatan Medis ibunya. Sebelum diluncurkan, dana yang terkumpul berjumlah lebih Didalam 5 ribu poundsterling (Rp 101 juta).

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Praktisi Medis Salah Diagnosis, Nyeri Perut Dikira Haid Ternyata Tanda Kanker Ganas