Anggota Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais Di wawancara Didalam SINDOnews Yang Berhubungan Didalam PPDB, Sabtu (29/6/2024). FOTO/MPI/NUR KHABIBI
Anggota Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais mengatakan, Ke era digital sekarang sangat mudah memalsukan sertifikat, termasuk pemalsuan sertifikat perlombaan. Untuk itu, ia mengimbau panitia PPDB Untuk mengkonfirmasi sertifikat Ke pihak-pihak Yang Berhubungan Didalam.
“Ke era digital ini sekarang banyak sekali dan gampang Untuk mencetak sertifikat-sertifikat Trophy, sekarang balik lagi, apakah panitia melakukan verifikasi dan validasi Didalam induk Aktivitasfisik, atau Dinas Kebudayaan, tidak,” kata Indraza kepada SINDOnews, Sabtu (29/6/2024).
Salah satu contoh pemalsuan sertifikat perlombaan yang ia temui Ke Daerah Sumatera Selatan (Sumsel). Ke sana, Indraza menyebutkan, terdapat siswa yang Memperoleh enam sertifikat silat. Tetapi, ketika diminta Untuk Menunjukkan skill-nya, siswa yang dimaksud tidak mampu Menunjukkan. Malahan, satu jurus pun tidak ada yang dikuasai.
“Contoh kemarin saya Ke Sumsel ada anak yang punya sertifikat Kemenangan silat sampai enam, bayangin kalau nilainya (satu sertifikat) 200 maka dia dapat 1.200, tapi satu jurus pun anaknya tidak bisa,” katanya.
Indraza melanjutkan, PPDB prestasi menjadi jalur yang sangat rawan terjadi ‘titipan’. Pasalnya, tidak ada transparansi Di pemberian nilai Untuk siswa lewat jalur prestasi.
“Yang lebih mengerikan lagi prestasi itu menjadi ajang siswa titipan, Lantaran disitulah ketika itu mereka yang memasukkan nilai dan tidak pernah terbuka hasil prestasi anak ini skornya sekian,” ujarnya.
“Tidak transparan, Ke situlah permainan panitia dan orang-orang tua yang bisa menyogok,” tandasnya.
Sekadar informasi, wawancara Didalam Indraza Marzuki Rais tentang permasalahan PPDB Akansegera ditayangkan Ke SindonewsTV Di Jumat, 5 Juli 2024 pukul 21.30 WIB.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Punya 6 Sertifikat Silat Untuk Jalur Prestasi PPDB tapi Satu Jurus Pun Tak Bisa