Jakarta –
Sebuah studi Untuk University of Innsbruck, Austria, menemukan hubungan Di preferensi rasa pahit Didalam kecenderungan sifat kepribadian yang bersifat antisosial dan sadistik. Eksperimen ini melibatkan 953 partisipan asal Amerika Serikat dan dipublikasikan Untuk jurnal Appetite.
Untuk studi tersebut, peserta diminta menilai tingkat kesukaan mereka Pada empat rasa utama, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Samping Itu, mereka juga mengikuti empat asesmen kepribadian yang mengukur kecenderungan psikopati, narsisme, agresivitas, dan sadisme.
Hasilnya, Menunjukkan adanya hubungan Di kesukaan Pada rasa pahit, seperti cokelat hitam, Minuman Kafein hitam, dan minuman beralkohol tertentu, seperti gin dan tonic, Didalam kecenderungan yang lebih besar Pada perilaku sadis.
“Untuk dua Eksperimen, kami Mengejar bagaimana preferensi rasa pahit dapat dikaitkan Didalam ciri-ciri kepribadian antisosial,” demikian bunyi Eksperimen tersebut, dikutip Untuk NY Post, Senin (21/7/2025).
“Dua sampel komunitas Amerika Serikat melaporkan sendiri preferensi selera mereka menggunakan dua ukuran preferensi yang saling melengkapi dan menjawab sejumlah kuesioner kepribadian yang menilai machiavellianisme, psikopati, narsisme, sadisme sehari-hari, sifat agresi, dan Lima Faktor Besar kepribadian.
Hasil kedua studi tersebut mengonfirmasi hipotesis Yang Terkait Didalam preferensi rasa pahit berkorelasi positif Didalam sifat-sifat kepribadian jahat, Didalam kaitan paling kuat adalah Didalam sadisme dan psikopati sehari-hari.
Para peneliti Mengungkapkan Walaupun beberapa hubungan Di preferensi rasa pahit dan sifat kepribadian dapat ditemukan, ‘buktinya masih terbatas’. Artinya, hanya Sebab seseorang menyukai Minuman atau minuman pahit, bukan berarti ia pasti Memiliki sifat-sifat antisosial seperti psikopati atau sadisme.
Mereka juga menekankan adanya perbedaan penting Di preferensi dan perilaku konsumsi nyata. Seseorang Bisa Jadi menyukai Minuman tertentu, tetapi tetap menghindarinya Sebab alasan tertentu, seperti harga yang mahal, kandungan kalori yang tinggi, atau alasan Kesejaganan.
Sebagai Alternatif, ada pula individu yang mengonsumsi Minuman bukan Sebab kesukaan, tetapi Sebab faktor sosial atau kebutuhan Minuman Bergizi.
Peneliti juga mencatat sejumlah Minuman dan minuman populer sebenarnya tidak langsung disukai Dari kebanyakan orang. Rasa suka Pada Minuman tersebut sering kali berkembang seiring waktu, Melewati paparan berulang dan pengaruh sosial.
Samping Itu, faktor seperti tingkat kepekaan Pada rasa, Pengalaman Hidup masa lalu, hingga kejadian konsumsi yang tidak disengaja juga turut memengaruhi preferensi seseorang. Misalnya, Pengalaman Hidup salah mengira wasabi sebagai alpukat dapat menimbulkan respons negatif Pada rasa tertentu Ke Setelahnya Itu hari.
Menariknya, Eksperimen lain Menunjukkan individu yang lebih menyukai Minuman manis cenderung Memiliki perilaku prososial yang lebih tinggi. Perilaku prososial ini mencakup tindakan-tindakan positif seperti membantu orang lain, berbagi, serta Menunjukkan kepedulian dan empati Untuk Keterlibatan sosial.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Suka Minuman dan Minuman Ini? Studi Ungkap Kaitannya Didalam Ciri Psikopat