loading…
Pengemudi ojol Bersama URC Bergerak berunjuk rasa Ke Jakarta, Kamis (17/7/2025). Mereka menolak wacana pemotongan komisi 10% dan menuntut adanya payung hukum yang mengatur tentang perlindungan ojol. Foto/SindoNews/Arif Julianto
Ketua Umum Oraski Fahmi Maharaja memandang pemotongan biaya Gadget Lunak merupakan ranah Usaha Ke Usaha (B2B) Di aplikator dan mitranya. Pemerintah sebagai regulator seharusnya tidak masuk terlalu jauh Ke Di ruang tersebut.Baca juga:
Komunitas Ojol Anggap Potongan Komisi Sekarang Masih Wajar, Ini Alasannya
Demikian pernyataan resmi Fahmi Maharaja Yang Terkait Bersama dilangsungkannya Pertemuan dengar pendapat (RDP) Di Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ) Bersama Komisi V Wakil Rakyat mengenai Wacana pembuatan regulasi angkutan online. “Menurut kami apabila pemotongan biaya Gadget Lunak ditekan, ini Akansegera menjadi hal yang kontraproduktif Lantaran dampak yang ditimbulkan ialah bukan berarti dapat menaikan pendapatan driver melainkan hanya berdampak kepada tarif Ke penumpang yang Akansegera Lebih rendah,” kata Fahmi Di keterangannya, Senin (21/7/2025).
Menurut Fahmi, Oraski memandang solusi terbaik Sebagai Meningkatkan Keadaan driver online adalah pemberian insentif Pph, Dukungan Pemerintah kendaraan, dan Pembelajaran berkelanjutan Bersama pemerintah. Misalnya penghapusan PPN dan PPh atas pembelian kendaraan operasional. Potongan Pph Sebagai pembelian suku cadang. Dukungan Pemerintah Langkah Pembelajaran dan pelatihan Sebagai driver.
Setelahnya Itu pendekatan perlindungan usaha yang Di ini juga diberikan kepada taksi konvensional. “Apabila pemerintah atau Wakil Rakyat tetap memaksakan intervensi Ke regulasi tarif dan potongan yang bukan ranah kewenangannya, maka risiko keruntuhan seluruh ekosistem transportasi online sangat besar,” tegasnya. Baca juga: Jelang Aksi Keluhan Masyarakat Ojol Jalan Medan Merdeka Selatan Ditutup Sambil
Oraski percaya keberlangsungan sektor transportasi online hanya bisa dijaga Melewati dialog yang sehat, regulasi yang proporsional, serta keterlibatan nyata Bersama parpelaku utamanya yakni mitra pengemudi sendiri. “Kami Akansegera terus berada Ke jalur perjuangan yang rasional dan solutif, tanpa perlu terjebak Di dinamika politik sesaat yang justru dapat merusak ekosistem yang telah kita bangun bersama,” tuturnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tolak Pemotongan 10%, Oraski Usulkan Opsi Sebagai Keadaan Driver Online