loading…
Upaya penyeragaman kemasan rokok tanpa merek Melewati Rancangan Permenkes menuai berbagai Komentar. FOTO/dok.SINDOnews
Praktisi Pemasaran sekaligus Managing Partner Inventure, Yuswohady menilai, wacana Keputusan penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek Berencana menghilangkan diferensiasi yang Pada ini dibangun Dari produsen Di industri tembakau.
Menurutnya, diferensiasi yang tercipta Melewati merek, logo, dan identitas visual lainnya adalah Dibagian Di Penanaman Modal Asing yang telah dilakukan Dari produsen Pada puluhan hingga ratusan tahun Untuk membangun kekuatan dan reputasi merek mereka.
“Tujuan merek adalah diferensiasi. Tanpa merek, konsumen Berencana kesulitan membedakan Mutu produk yang satu Di yang lainnya,” ujar Yuswohady, dikutip Ke Selasa (12/11/2024).
Untuk konsumen, hilangnya identitas merek Ke kemasan rokok bisa Memangkas hak mereka Untuk Memperoleh informasi yang jelas mengenai Mutu dan reputasi produk. Di kemasan tanpa identitas merek, konsumen tidak Berencana tahu merek mana yang telah terbukti Memberi Mutu yang tinggi dan mana yang hanya merupakan produk abal-abal atau ilegal.
“Keputusan ini berisiko mengarahkan konsumen Ke kebingungan Di pasar. Di mana produk murah dan berisiko tinggi Bisa Jadi lebih mudah diterima Lantaran tidak ada pembeda yang jelas,” tuturnya.
Di Itu, Di sudut pandang produsen, Keputusan ini bisa merugikan secara Perbankan. Penanaman Modal Asing yang telah digelontorkan Untuk membangun merek dan reputasi bisa hangus Untuk sekejap. Yuswohady menegaskan bahwa kekuatan sebuah merek biasanya terletak Ke nilai atau value yang dibawanya. “Ketika identitas merek dihilangkan, nilai tersebut juga hilang,” terangnya.
Yuswohady menekankan bahwa dampak penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek juga bisa meluas Ke sektor perekonomian, terutama Untuk pedagang kecil yang bergantung Ke penjualan rokok. Ke sisi ekonomi, Keputusan penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek berisiko memunculkan brand-brand palsu atau murah yang tidak terkontrol kualitasnya.
Pedagang kecil yang biasa menjual rokok Di merek terkenal kemungkinan Berencana Merasakan penurunan omzet, Lantaran konsumen Bisa Jadi lebih memilih produk murah tanpa merek yang beredar Di pasar gelap. Berusaha Mengatasi situasi ini, Yuswohady menyarankan agar pemerintah dapat menimbang kembali Keputusan yang Berencana disahkan serta mengkaji lebih Untuk dampak yang Berencana ditimbulkan. Dia menilai dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan Di Ide penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek juga harus dipertimbangkan. “Pengaturan ini perlu diimbangi agar tidak merugikan banyak pihak,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Penyeragaman Kemasan Rokok Tanpa Merek Berisiko Rugikan Konsumen