Jakarta –
Konsil Kesejaganan Indonesia (KKI) buka suara Yang Terkait Didalam laporan Tindak Kejahatan pasien yang mengaku dilecehkan Praktisi Medis Hingga Puskesmas swasta Malang. Ketua KKI drg Arianti Anaya menekankan pelaporan Berencana diproses Didalam Detail.
Sambil Itu ini belum ada kepastian apakah Praktisi Medis tersebut juga Berencana diproses Untuk penangguhan atau Malahan pencabutan surat tanda registrasi (STR). Investigasi Didalam Detail Di dilakukan.
“Intinya teman-teman, kami tentunya KKI Berencana melakukan SOP Pada semua laporan, termasuk yang Hingga Malang ini tentu Berencana kami proses,” beber drg Arianti Di konferensi pers Kamis (17/4/2025).
“Tapi Berencana sejauh apa nanti tindakan yang diberikan bergantung Ke temuan yang ada, tentu kita juga nanti Berencana melibatkan Di Kontek Sini kolegium, Yang Terkait Didalam Kartu Kuning yang Bisa Jadi dilakukan,” sambung dia.
Sebelumnya Itu diberitakan, seorang pasien perempuan yang Di menjalani pemeriksaan medis Hingga salah satu Puskesmas swasta Hingga Kota Malang mengaku dilecehkan. Perempuan inisial QAR itu mengaku pelecehan yang dialaminya terjadi Ke 2022.
“Bismillah… Karna lg rame ttg pelecehan, aku mau speak up ttg apa yang aku alami juga Hingga bulan September akhir 2022, yg dimana terjadi Hingga sebuah RS swasta Hingga Kota Malang,” tulis QAR lewat akun Instagramnya, seperti dilansir detikJatim, Kamis (17/4/2025).
Tindak Kejahatan itu bermula Di QRA berobat Hingga IGD Puskesmas terdekat Sebab Merasakan sinusitis dan vertigo berat. Seperti pasien Ke umumnya, QRA langsung Memperoleh penanganan dan menjalani pemeriksaan rontgen Dari seorang Praktisi Medis umum berinisial YA. Berikutnya QRA diminta mencatat nomor WhatsApp Didalam keperluan Untuk pengiriman hasil rontgen.
“Lupa malam itu atau esok harinya, hasil rontgen dikirim Lewat WhatsApp. Ternyata itu nomor Praktisi Medis itu sendiri. Dan Praktisi Medis itu terus-terusan WhatsApp, Kendati nggak direspons,” bebernya.
Tangkapan layar isi chat WhatsApp Praktisi Medis YA pun turut diunggah Dari QRA. Beberapa hari berselang, Kebugaran QRA mulai membaik dan mengaku sudah Menyambut izin pulang Di Praktisi Medis yang menangani, yakni dr Nadin.
Tetapi tiba-tiba Praktisi Medis YA datang Didalam alasan ‘menjenguk’. Setelahnya basa-basi menanyakan Kebugaran QRA, Praktisi Medis YA Setelahnya Itu memeriksa Pada mata dan mulut. Tidak Cuma Itu, menurut QRA Praktisi Medis itu juga Mengintroduksi stetoskop dan meminta Qorry membuka bajunya hingga membuat korban risih.
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: KKI Respons Gaduh Pelecehan Praktisi Medis Hingga Pasien Hingga Malang, STR Otomatis Dicabut?