Jakarta –
Penemuan jejak beras berusia 3.500 tahun Menginformasikan bukti tertua keberadaan beras Di kawasan Remote Oceania. Skuat arkeolog menemukan sisa beras tersebut Di Kompleks Situs Ritidian, Pulau Guam.
Dilansir Untuk Fox News (18/07/2025), Eksperimen ini dipimpin Bersama Michael T. Carson, profesor arkeologi Untuk University of Guam. Hasilnya dipublikasikan Untuk jurnal Science Advances.
Carson menjelaskan bahwa sisa padi yang ditemukan bukan berupa padi utuh atau Untuk bentuk beras, melainkan berupa fitolit, yakni partikel silika Untuk Pada tumbuhan kuno yang menyerupai fosil dan bisa bertahan ribuan tahun. Fitolit terlihat Di permukaan gerabah tanah liat, tapi tidak ditemukan Di alat batu, cangkang kerang, atau peralatan Di sekitarnya.
Temuan tersebut Menunjukkan beras kemungkinan besar digunakan tidak hanya sebagai Konsumsi saja, tapi juga Untuk ritual yang dilakukan Di Untuk gua.
Carson menyebut gua ini Memiliki peran Kebiasaan Dunia yang sangat Memikat Bagi diteliti, sebab tidak ada gua lain Di Daerah itu yang menyimpan peninggalan serupa.
Ia juga menegaskan bahwa beras berusia 3.500 tahun itu kemungkinan tidak dimasak Di Untuk gua, mengingat proses memasak dan pengolahan biji biasanya meninggalkan sisa-sisa lain yang tidak ditemukan Di lokasi tersebut. Lingkungan lembap Di Untuk gua juga Dikatakan tidak cocok Bagi menyimpan beras mentah Untuk pot.
“Kalau proses memasak dan pengolahan biji-bijian dilakukan Di gua, seharusnya ada jejak lain yang tertinggal,” ungkap Carson.
Peneliti Untuk Australian National University, Hsiao-chun Hung, menambahkan bahwa sisa-sisa beras kuno tersebut hanya ditemukan Di permukaan gerabah, Supaya kecil kemungkinan digunakan Bagi penyimpanan bahan Konsumsi biasa.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa padi Memiliki makna simbolis atau seremonial Untuk kehidupan Kelompok kuno Di Guam ribuan tahun lalu.
Fitolit terlihat Di permukaan gerabah tanah liat, tapi tidak ditemukan Di alat batu, cangkang kerang, atau peralatan Di sekitarnya. Foto: Science.org
|
Carson menyebut padi Mungkin Saja dibawa Bersama orang pertama yang bermukim Di Pulau Guam. Ia menempuh perjalanan sejauh 2.300 kilometer melintasi lautan terbuka.
Para pemukim tersebut berhasil membawa benih padi dan menanamnya hingga tumbuh menjadi tanaman Ketahanan Pangan yang sukses Di lingkungan Mutakhir mereka.
“Salah satu pencapaian besar mereka adalah Sukses membawa benih padi dan menanamnya hingga menghasilkan panen beras Di pulau terpencil yang Mutakhir mereka tinggali,” ujar Carson.
Temuan ini menambah deretan bukti bagaimana Konsumsi kuno menyimpan jejak peradaban meski jarang ditemukan. Sebelumnya Itu, arkeolog juga pernah menemukan roti berumur 5.000 tahun serta bukti praktik Minuman kuno Di kawasan barat daya Amerika Serikat.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wow! Jejak Beras Kuno Berusia 3.500 Tahun Mutakhir Ditemukan