Jakarta, CNN Indonesia —
Toyota Indonesia telah Lewat perjalanan panjang Di industri Produsen Kendaraan nasional. Dari pertama kali hadir Di 1971, perusahaan terus bertransformasi Di lebih Bersama lima dekade.
Merek Jepang ini hadir Di Indonesia Lewat pendirian TAM (1971), Multi-Astra (1973), Toyota Mobilindo (1976), dan Toyota Engine Indonesia (1982).
Seluruh entitas ini bergabung menjadi Toyota Astra Kendaraan Bermotor Roda Dua Di 1989, lalu direstrukturisasi menjadi Toyota Kendaraan Bermotor Roda Dua Manufacturing Indonesia (TMMIN) Di 2003. Fokus utama TMMIN Pada ini adalah Produk Ekspor dan Produksi Kendaraan Pribadi Toyota Di Indonesia, sedangkan TAM sebagai distributor dan penjualan Kendaraan Pribadi Toyota Di Di negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di 1971, Toyota mengawali Usaha Bersama Mengeluarkan model perdana Corolla kepada Komunitas Tanah Air.
Selang dua tahun atau Di 1973, Toyota Indonesia memulai Kegiatan perakitan kendaraan Di Di negeri. Lalu Di kurun empat tahun Lalu, tepatnya Di 1977, Toyota Mengeluarkan Kijang generasi pertama yang dirancang Sebagai memenuhi kebutuhan Komunitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelahiran model yang erat disebut ‘Kijang Buaya’ ini tidak dapat dipisahkan Bersama Langkah Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) besutan pemerintah Indonesia Di awal tahun 1970-an.
Kala itu pemerintah Mengharapkan ada kendaraan Bersama harga terjangkau yang bisa dibeli seluruh lapisan Komunitas Di menunjang pembanguan Di masa itu.
Di Pada bersamaan, Toyota sudah mengidentifikasi kebutuhan kendaraan komersil serbaguna terjangkau Di Negeri berkembang Bersama menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) Di 1972.
Komitmen perusahaan Di penguatan produksi nasional terus berkembang. Di 1982, Toyota Indonesia mulai memproduksi mesin secara lokal.
Lalu tahun 1989, Toyota melangkah lebih jauh Bersama menjalankan produksi kendaraan secara menyeluruh (full manufacturing) dan juga Full CKD (Completely Knocked Down), Di mana kendaraan diekspor Di bentuk komponen terpisah Sebagai Lalu Akansegera dirakit Di Negeri tujuan.
Waktu terus berjalan hingga Di 2023, Toyota Indonesia memulai produksi dan Produk Ekspor kendaraan berteknologi Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Di sisi lain, Toyota terus memperkuat kapasitas produksinya Di Indonesia. Kini terdapat Sunter Plant 1 fokus memproduksi TR Engine (Gasoline & Ethanol) Bersama kapasitas produksi tahunan mencapai 195 ribu unit.
Sambil Itu Sunter Plant 2 menjalankan proses produksi Sebagai press part Bersama volume hingga 96 ribu unit per tahun, serta casting part sebanyak 24 ribu ton per tahun. Sebagai Produksi kendaraan utuh dilakukan Di kompleks pabrik Karawang, yang terdiri Bersama tiga fasilitas utama.
Karawang Plant 1 kini Memiliki kapasitas tahunan sebesar 144 ribu unit dan memproduksi berbagai model kendaraan seperti Kijang Innova, Fortuner, Innova Zenix ICE, dan HEV. Lanjutnya, Karawang Plant 2 berkapasitas 138 ribu unit per tahun dan memproduksi model-model seperti Yaris Hatchback, Veloz, serta Yaris Cross versi ICE dan HEV.
Terakhir, Karawang Plant 3 difokuskan Sebagai produksi R-NR Engine (Gasoline & Ethanol) Bersama kapasitas tahunan mencapai 228.000 unit.
Pejabat Tingginegara Perindustrian Agus Gumiwang sempat menyebutkan Penanaman Modal Di Negeri Toyota Di Tanah Air bakal mencapai Rp105 triliun Di 2026.
Di Pada Yang Sama Toyota Indonesia telah menaungi lebih Bersama 360 ribu pekerja yang terlibat Di seluruh rantai usaha.
Produk Ekspor nyaris 3 juta
Tak cuma domestik, perusahaan juga fokus Di penjualan Produk Ekspor Hingga berbagai Negeri diawali Di 1987. Kala itu Toyota Kijang generasi Hingga-3 mulai diekspor Hingga Brunei Darussalam dan Negeri-Negeri Asia Pasifik.
Lalu Di 2004, Toyota Kendaraan Bermotor Roda Dua Corporation (TMC) menetapkan Indonesia sebagai basis produksi Dunia Sebagai proyek International Multi-Purpose Vehicle (IMV). Dari Pada itu, Toyota Indonesia memproduksi berbagai model strategis seperti Kijang Innova dan Fortuner, yang menempatkan Indonesia Di rantai pasok Dunia industri Produsen Kendaraan.
Posisi ini makin menguat Di 2012 Bersama beroperasinya pabrik Toyota Di Karawang yang melayani pasar Asia, Timur Di, Afrika, hingga Amerika Latin.
Kinerja Produk Ekspor Toyota Indonesia juga terus Merasakan Kemajuan signifikan. Di 2017 perusahaan mencatat Pencapaian Produk Ekspor hampir 200 ribu unit kendaraan utuh, Menimbulkan Kekhawatiran 19 persen Bersama tahun Sebelumnya. Momentum pencapaian volume Produk Ekspor lebih Bersama 1 juta akumulatif diraih Toyota Indonesia Di 2018.
Kendati terjadi tantangan ekonomi Dunia Di 2019, Produk Ekspor tetap tumbuh lebih Bersama 210 ribu unit Bersama andalan model Fortuner, Rush, Avanza, Yaris, Sienta, dan Agya. Lalu berlanjut hingga 2022 ketika Toyota Indonesia dapat menembus pasar Australia Lewat Fortuner dan mencatatkan total 2 juta unit Produk Ekspor kendaraan utuh atau CBU.
Terbaru Di 2023, total Produk Ekspor kumulatif Toyota Indonesia mencapai 2,5 juta unit kedaraan utuh.
Sambil Itu 2024, Tren kendaraan elektrifikasi Lebihterus menonjol. Produk Ekspor Kendaraan Pribadi hybrid Bersama Toyota Indonesia melonjak lebih Bersama 100 persem Bersama total 18.553 unit dibandingkan 2023 yang hanya mencapai 8.792 unit. Itu didominasi Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV.
Terbaru Di tahun ini Toyota Indonesia memproyeksi volume Produk Ekspor kendaraan utuh sebanyak 3 juta unit Bersama tujuan lebih Bersama 100 Negeri.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Perjalanan Toyota Indonesia Dari 1971 Hingga Gapai Produk Ekspor 3 Juta Unit