Jakarta –
Seorang wanita bernama Emma Rand Merasakan stroke Di usia yang masih muda, yakni 23 tahun. Awalnya, diketahui tekanan darah Emma selalu tinggi Di beberapa kali pemeriksaan kesehatannya.
Praktisi Medis mengatakan tekanan darahnya cukup tinggi dan dipantau Di Praktisi Medis.
Di sebulan Lalu, Emma mengikuti kelas spinning yakni semacam Naik Sepeda Untuk ruangan Di iringan Bunyi dan bimbingan instruktur Di tempat gym, New York, Amerika Serikat.
Di lagu kedua dimulai, Emma merasa pusing yang dianggapnya kurang asupan air. Pada meraih botol airnya, dia jatuh Untuk sepeda.
“Saya tidak bisa merasakan lengan kanan saya,” kata Emma Di orang-orang yang berkumpul menolongnya, dan langsung menelepon 911.
Ketika petugas medis darurat tiba, mereka Melakukanupaya menurunkan tekanan darah tinggi Emma. Seorang petugas mengatakan bahwa Prakiraan mereka wanita itu Merasakan saraf terjepit.
“Tetapi saya tidak bisa merasakan lengan saya,” ujar Emma, dikutip Untuk laman American Heart Association.
Karyawan Di tempat gym itu membantu Emma berdiri. Pada itu, rasa Di lengannya mulai membaik, tetapi terasa aneh. Ia seperti tidak bisa mengendalikannya Di baik.
Di Rumah, Emma menelepon orang tuanya Di Guilford, Connecticut. Ibunya, Carole Rand, langsung datang Di membawa monitor tekanan darah yang Mutakhir dibeli.
Ketika dicek, tekanan darah Emma masih tinggi, Karena Itu mereka menelepon Praktisi Medis Sebagai menjelaskan hal yang dialaminya itu.
“Saya rasa Anda baik-baik saja, tetapi sebaiknya pergi Ke unit gawat darurat jantung pagi nanti,” tutur Praktisi Medis tersebut.
Keesokan harinya, Emma pergi Ke unit gawat darurat. Ia masih kesulitan menggunakan lengan kanannya Sebagai mengisi formulir pendaftaran, Agar sang ibu menggantikannya. Praktisi Medis spesialis jantung melakukan beberapa pemeriksaan laboratorium dan mendaftarkan Emma Sebagai melakukan MRI minggu berikutnya.
Sesudah pemeriksaan, Emma merasa cukup sehat Sebagai berbelanja dan makan malam bersama orang tuanya.
Di minggu berikutnya, Emma menemui Praktisi Medis yang merawatnya. Sang Praktisi Medis melihat tidak ada yang salah.
Sampai MRI dilakukan keesokan harinya, Emma ditemani Di ibunya. Sesudah gambar diambil, teknisi meminta Emma tetap berada Di Untuk ruangan petugas medis Sebagai meninjau hasilnya.
Sampai akhirnya seorang perawat jantung berkata bahwa Emma terkena stroke dan harus segera dibawa Ke Puskesmas.
Orang yang Merasakan stroke dapat Memperoleh Terapi pengencer darah, asalkan mereka mendapatkannya Untuk waktu 4,5 jam Dari munculnya Tanda-Tanda. Sambil stroke yang dialami Emma kemungkinan terjadi Dari beberapa hari Sebelumnya.
Emma menghabiskan tiga hari Di Puskesmas Sebagai menjalani serangkaian tes. Kesimpulannya, seorang ahli jantung masih belum mengetahui penyebab stroke yang Emma alami Di usia 23 tahun ini.
NEXT: Penyebab stroke terkuak
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Wanita Kena Stroke Di Usia 23 Tahun, Ternyata Dipicu Penyakit Ini