Dr Agus Adriyanto, Warek I Bidang Akademik dan Perancangan Universitas Lini Pertahanan RI. Foto/Dok. SINDOnews
Warek I Bidang Akademik dan Perancangan
Universitas Lini Pertahanan RI
BEBERAPA waktu lalu, pemerintah disibukkan Bersama permasalahan judi online yang sudah lama merebak Hingga Di-Di Kelompok. Tak heran mengingat jumlah warga yang terlibat Di perjudian online Disekitar 2,7 juta.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah tersebut didominasi Bersama warga Bersama usia 17-20 tahun. Perputaran uang Di judi online tersebut juga mengejutkan.
Berdasarkan data Di Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan, Di triwulan I tahun 2024, perputaran uang judi online sebesar Rp600 triliun. Jumlah ini naik dua kali lipat Di perputaran uang judi online sepanjang tahun 2023 sebesar Rp327 triliun.
Tak hanya soal uang, praktik judi online ini telah berdampak Di aspek psikologi dan sosial Kelompok. Sejumlah pemberitaan menyebutkan konflik hingga Tindak Kekerasan Di Rumah tangga akibat terlilit persoalan judi online.
Hingga Di Itu terdapat Peristiwa Pidana penggelapan dana yang digunakan pelaku Untuk bermain judi online. Pembiaran Pada maraknya Peristiwa Pidana judi online ini Berencana berdampak Di masalah sosial yang lebih besar Untuk Indonesia. Daya rusaknya dapat merambah Di daya Konsisten moral Bangsa yang menjadi salah satu modal ketahanan Bangsa.
Ancaman Ketahanan Bangsa
Maraknya judi online merupakan salah satu ekses negatif Di bertransformasinya Kelompok Hingga arah teknokultur. Kelompok Lebih intensif dan masif Di menggunakan Duniamaya Untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa Kelompok kini sangat bergantung Bersama Duniamaya. Pemenuhan kebutuhan Kelompok berupa pelayanan publik Pada ini sangat mengandalkan Dukungan Duniamaya seperti Di bidang Kesejaganan, Belajar, perdagangan, dan aspek sosial lainnya.
Terdapat banyak manfaat Bersama berkembangnya Kelompok teknokultur, Akan Tetapi Hingga sisi lain juga mendatangkan dampak negatif yang besar. Selain judi online, terdapat pengaruh negative lainnya Di Kelompok teknokultur Antara lain pornografi, ujaran kebencian, kriminalitas, pengaruh kultur negatif Internasional dan sebagainya. Pengaruh negatif ini masuk Hingga Di Kelompok Di berbagai tingkatan usia mulai Di anak-anak hingga orang tua.
Pengaruh negatif tersebut menghadapkan Bangsa Di ancaman gangguan Keselamatan nasional yang berkembang Di Kelompok teknokultur Pada ini. Stabilitas Keselamatan dan Lini Pertahanan Bangsa Di Situasi rapuh Di situasi tersebut.
Di ilmu Lini Pertahanan Bangsa, hal ini masuk Di lingkup ancaman Pada Keselamatan dan Lini Pertahanan Bangsa yang bersifat nonmiliter. Berbeda Bersama ancaman militer yang cenderung terlihat bentuk ancamannya seperti invasi militer, ancaman nonmiliter cenderung tidak terlihat Akan Tetapi Memperoleh kecenderungan Untuk merusak yang tak kalah besarnya Bersama ancaman militer. Justru Di skala yang besar, ancaman nonmiliter ini dapat merusak generasi dan pemulihannya memerlukan waktu lama.
Serangannya menyusup Hingga Di Keterlibatan Kelompok dan dapat menginternalisasi Hingga Di individu. Judi online yang mempunyai daya rusak sampai Di sendi-sendi kehidupan Kelompok dapat menjadi salah satu bentuk ancaman Pada Keselamatan dan ketahanan Bangsa Di dimensi ancaman nonmiliter.
Daya rusaknya yang sampai Di antargenerasi menjadi tantangan besar Di upaya membangun ketahahan Bangsa Hingga Di. Serangan judi online masuk Hingga Di ruang-ruang individu warga Kelompok yang berdampak buruk Di kehidupannya.
Di skala serangan yang masif Bersama Lebih banyaknya pelaku judi online maka dampak buruknya pun juga Lebih luas. Bersama data pelaku judi online sudah mencapai 2,7 juta penduduk Indonesia, maka serangan judi online telah menyasar Di warga sejumlah tersebut Bersama berbagai macam dampak negatifnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Judi Online dan Ketahanan Bangsa