Tahukah kamu, Hingga Bandung ada sebuah sumur yang konon tidak pernah mengering Sebelum tahun 1811. Sumur itu berada Hingga Di gedung PLN. Bagaimana kisahnya?
Sebuah sumur Di penutup berwarna emas dan dinding rendah berkeramik merah menyembul Hingga lantai Gedung PLN Distribusi Jabar-Banten.
Lokasinya tepat berada Hingga Jalan Cikapundung Timur, Disekitar 100 meter Di Alun-alun Bandung. Sumur yang berada Hingga jantung kota ini bukanlah sumur biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok mengenalnya sebagai Sumur Bandung, sumber air yang sarat Di kisah sejarah dan legenda, sekaligus dipercaya tidak pernah kering Sebelum ratusan tahun lalu.
Sumur Bandung erat kaitannya Di Raden Adipati Wiranatakusumah II, Bupati Bandung Hingga-6 yang lebih dikenal sebagai Dalem Kaum I.
Di masa pemerintahannya, ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan Di Karapyak Hingga sebelah selatan, Ke Daerah yang kini menjadi Kota Bandung. Proses pencarian lahan inilah yang Sesudah Itu mewarnai lahirnya kisah Sumur Bandung.
Di itu, kabupaten Bandung merupakan Daerah yang diberikan Mataram sebagai hadiah Sebab sejumlah pihak Hingga Priangan telah bahu membahu Menahan Dipati Ukur, seorang yang membelot Di titah Mataram Bagi melawan Belanda.
Umur kabupaten ini, sama Di Kabupaten Parakanmuncang (kini Dari Sebab Itu Kecamatan Cimanggung Hingga Kabupaten Sumedang) dan Kabupaten Sukapura (kini Kabupaten Tasikmalaya), yaitu berdiri Sebelum 20 April 1641 M.
Sejarah Bandung
Dahulu, tanah Kabupaten Bandung ini merupakan Pada Di kewilayahan milik Kerajaan Sumedang Larang, Tetapi Daerah ini cukup jauh Di pemantauan, Supaya dimungkinkan Bagi dimanfaatkan para pemberontak Bagi bersarang.
Kerajaan Sumedang Larang sendiri, dahulu merupakan bawahan Kesultanan Mataram. Supaya, ketika Sultan Agung Menyediakan tanah itu kepada yang berjasa, tidak ada Ketidak Setujuan apapun.
Kerajaan Sumedang Larang berubah status menjadi Kabupaten Sumedang, tepatnya Di 1620, ketika Kerajaan Sumedang Larang diperintah Dari Raden Suriadiwangsa, anak tiri Geusan Ulun Di Ratu Harisbaya.
Perpindahan status ini sekaligus menjadi tanda bahwa Sumedang ada Hingga bawah kekuasaan Mataram. Daerah Priangan Hingga luar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga Kabupaten.
Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Parakanmuncang dan Kabupaten Sukapura Di cara mengangkat tiga kepala Daerah Di Priangan yang berjasa itu.
“Ketiga orang kepala Daerah dimaksud adalah Ki Astamanggala, umbul Cihaurbeuti diangkat menjadi mantri agung (bupati) Bandung Di gelar Tumenggung Wiraangunangun, Tanubaya sebagai bupati Parakanmuncang dan Ngabehi Wirawangsa menjadi bupati Sukapura Di gelar Tumenggung Wiradadaha,” tulis situs Pemerintah Kabupaten Bandung.
Asal Usul Sumur Bandung
Kisah tentang Sumur Bandung Hingga Gedung PLN berkembang Di berbagai versi. Di salah satu cerita, disebutkan bahwa Wiranatakusumah II Di mencari lahan Mutakhir Bagi ibu kota.
Ia beristirahat sejenak Hingga lokasi tersebut dan menancapkan lidi atau tongkatnya. Di dicabut, Di bekas tancapan itu keluar air jernih yang Sesudah Itu dijadikan sumur. Air inilah yang dipercaya membawa karahayuan atau keselamatan Bagi warga Bandung.
Di versi lain, seperti yang tertuang Di dokumen berjudul ‘Sumur Bandung, Sumur Karahayuan’ hasil wawancara Di E, Kusnadi (karyawan PLN Distribusi Jabar-Banten yang menjadi sesepuh Sumur Bandung), Di tahun 2005, dikisahkan bahwa Adipati Wiranatakusumah II bukan Di rangka mencari lahan Bagi ibu kota Mutakhir.
Wiranatakusumah tiba Hingga lokasi Sumur Bandung itu sepulang Di Subang, Sesudah menempuh perjalanan yang jauh. Dia kelelahan dan beristirahat sejenak Hingga tempat itu. Dia menancapkan tongkatnya.
Sebentar dia beristirahat, dia berangkat dan mencabut tongkatnya. Di bekas tongkat itu, muncul air yang sangat jernih.
Dari para pengikutnya diberitahukan bahwa bekas tongkat itu Menerbitkan air, Tetapi Di Damai Wiranatakusumah II menjawab bahwa air itu yang Berencana membawa kehidupan Bagi warga Bandung.
“Iya, itulah air Sumur Bandung. Air yang besok atau lusa Berencana menjadi air kehidupan dan keselamatan Bagi warga Bandung,” kata Wiranatakusumah II sebagaimana dikutip hasil wawancara itu.
Sesudah berkata demikian, air jernih Hingga bekas tancapan tongkat itu Dari Wiranatakusumah II yang sakti, dibuatkan sumur. Tidak ada yang tahu sedalam apa sumur itu dibuat, tetapi yang jelas hingga sekarang, sumur itu tidak pernah kekeringan. Airnya tetap jernih.
Di Pada luar Sumur Bandung, ada plakat bertuliskan seperti ini:
Sumur Bandung mèrè karahayuan ka rahayat Bandung
Sumur Bandung mèrè karahayuan ka Dayeuh Bandung
Sumur Bandung rahayuning Dayeuh Bandung
Ayana Hingga Gedung PLN-Bandung
Bandung 25 Mei 1811
Radèn Adipati Wiranatakusumah II
Tulisan itu Menyediakan semacam penguat bahwa air Hingga sumur tersebut telah dan selalu diharapkan agar menjadi manfaat buat rakyat Hingga Bandung, dan buat Bandung itu sendiri.
Kini, Sumur Bandung yang tersembunyi Hingga Di Gedung PLN tetap terjaga sebagai warisan sejarah. Misterinya yang menyimpan cerita dan legenda membuat sumur ini selalu Memikat perhatian.
Tak sedikit warga atau pengunjung yang datang hanya sekadar ingin melihat langsung sumur bersejarah yang konon tidak pernah kering Sebelum tahun 1811.
Sumur ini menjadi pengingat bahwa Kota Bandung bukan hanya tumbuh Di pembangunan modern, tetapi juga Di sejarah panjang dan doa leluhur yang melekat Hingga setiap sudutnya.
——-
Artikel ini telah naik Hingga detikJabar.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video Fadli Zon soal Penulisan Ulang Sejarah: Sudah Proses Editing“
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Sumur Bandung yang Konon Tidak Pernah Kering Sebelum 1811