Mataram –
Seorang Manajer hotel Di Lombok diduga melakukan pelecehan seksual Pada mahasiswi magang (PKL) Di hotel tersebut. Mahasiswi itu diraba-raba pahanya.
Dugaan pelecehan seksual itu menimpa seorang mahasiswi berinisial CM yang Lagi melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di Hotel Rinjani Lodge, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu diduga terjadi Di gadis asal Kecamatan Bayan, Lombok Utara, itu PKL Di Hotel Rinjani Lodge Di bulan April 2023. Pelakunya diduga Manajer hotel berinisial AK.
AK diduga meraba-raba paha korban CM. Akan Tetapi, AK membantahnya. AK membantah pernah memegang dan meraba paha CM. Di itu, CM disebut AK Lagi berbaring Di salah satu tempat menaruh Konsumsi, hingga terlihat kakinya.
“Lantaran tidak enak kan banyak tamu lalu lalang, saya Merangsang kaki CM waktu itu. Nah temannya yang narik CM,” ucap AK.
Kuasa hukum CM, Yan Mangandar menambahkan, Di bulan April 2023, CM dan mahasiswa PKL lainnya melaporkan AK Di Satreskrim Polres Lombok Utara Yang Berhubungan Bersama dugaan pelecahan seksual yang dialami Di PKL Di hotel tersebut.
Diduga, CM sempat Merasakan beberapa kali tindakan Tindak Kekerasan seksual Bersama AK Dari Februari sampai Maret 2023. Diduga bukan hanya CM yang Merasakan pelecehan seksual secara fisik dan verbal saja, tapi ada korban lainnya.
“Korban ini Memperoleh Tindak Kekerasan seksual Di PKL Di hotel tersebut. Di itu masih berstatus mahasiswa jenjang diploma Di salah satu kampus Di Mataram,” kata Yan, Sabtu (4/5/2024).
Korban CM Malah Karena Itu Dugaan Pelaku Aturantertulis ITE
Bukannya Memperoleh keadilan, korban berinisial CM malah ditetapkan sebagai Dugaan Pelaku Bersama penyidik Polda NTB Yang Berhubungan Bersama Perkara Pidana Hukum pencemaran nama baik.
CM, ditetapkan Dugaan Pelaku seusai curhat Di akun Facebook pribadinya Yang Berhubungan Bersama Perkara Pidana Hukum Tindak Kekerasan seksual yang dialami Di Maret 2023. Dia dilaporkan Bersama AK.
CM ditetapkan menjadi Dugaan Pelaku Perkara Pidana Hukum ITE seusai dilaporkan AK Di 3 Juli 2023. Untuk surat yang ditandatangani Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Nasrun Pasaribu, CM diduga melanggar Pasal 27 Ayat 3 Aturantertulis ITE.
Pengacara Minta Status Dugaan Pelaku CM Dicabut!
Yan Mengandar pun meminta kepada Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda NTB agar segera mencabut status Dugaan Pelaku kepada CM.
“Kami meminta agar Polda menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidik (SP3). Lantaran Di ini status Dugaan Pelaku sangat membuat korban Merasakan tekanan mental,” katanya.
Perkara Pidana Hukum Naik Di Penyelidikan
Kasat Reskrim Polres Lombok Utara Iptu Ghufron Subeki mengatakan Perkara Pidana Hukum dugaan pelecehan yang dilakukan AK tinggal menunggu gelar Perkara Pidana Bagi menentukan proses hukum Berikutnya.
“Sambil Itu CM masih Di luar negeri. Terlapor sudah diperiksa, korban sudah diperiksa. Kami gelar dahulu, Mutakhir nanti apakah naik Dugaan Pelaku atau tidak,” ujar Ghufron Di Diskusi Koordinasi Pemungutan Suara Kepala Daerah Serentak Damai Di Mataram, Rabu (21/8/2024).
Penyidik Satreskrim Polres Lombok Utara telah memeriksa belasan saksi Untuk Perkara Pidana Hukum pelecehan seksual itu, termasuk korban dan terlapor.
“Termasuk ada teman CM waktu PKL Di sana 2023 sudah kami periksa,” ujar Ghufron.
Korban CM, Berencana kembali dimintai keterangan Bagi memperkuat dugaan pelecehan yang dilakukan AK kepada CM dan rekannya Di PKL Di Hotel & Villa Rinjani Lodge.
“Sesudah dimintai keterangan kembali Mutakhir Berencana kami naikkan statusnya nanti,” tegas Ghufron.
Sebagai informasi, penyidik Satreskrim Polres Lombok Utara telah menemukan minimal dua alat bukti dugaan kuat terjadinya Tindak Kekerasan seksual yang dialami Bersama korban DT dan CM ketika PKL Di Hotel & Villa Rinjani Lodge Di Februari 2023. Hal itu berdasarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) tertanggal 18 Juli 2024.
——–
Artikel ini telah naik Di detikBali.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Manajer Hotel Di Lombok Diduga Lecehkan Mahasiswi PKL, Pahanya Diraba-raba