Sleman –
Tak jauh Bersama candi Prambanan, ada sebuah kampung kuno yang dulu ditinggali puluhan keluarga. Tetapi, Dari 70 tahun silam, kampung itu hilang bak ditelan bumi.
Kampung itu bernama kampung Gepolo. Lokasinya berada Ke Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Sleman.
Meski kini kampung itu telah lenyap bak ditelan bumi, beberapa jejaknya masih ada dan bisa dilihat wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa jejaknya berupa peninggalan kuno seperti arca raksasa Resi Agastya dan arca-arca dewa Hindu lainnya ada Ke kampung itu. Jejak itu Menunjukkan bahwa Gepolo merupakan salah satu permukiman kuno yang masih eksis hingga masa kemerdekaan.
Awal Mula Kampung Gepolo Ditinggalkan Penduduknya
Kampung Gepolo ditinggalkan penduduknya Setelahnya bencana besar Ke tahun 1955. Pada itu, tanah Ke bawah kampung bergerak dan menyeret seisi kampung Ke bibir jurang yang berada Ke sisi selatan kampung.
“Namanya Gepolo, dulu kampungnya Bersama sana, Didekat bukit yang dibelah Untuk jalan itu. Ke sini (Disekitar situs arca gupolo) dulu juga ada beberapa Tempattinggal,” kata Carik Kalurahan Sambirejo, Mujimin Pada berbincang.
Mujimin yang juga merupakan salah satu tokoh Komunitas Ke Kalurahan Sambirejo menceritakan, Kampung Gepolo secara administratif merupakan Dibagian Bersama Padukuhan Gunungsari. Dulu Gepolo masuk Daerah RT 2 Gunungsari.
Kampung ini berada Ke area perbukitan. Didekat Bersama Tebing Breksi, Ke bawah Candi Ijo serta Ke atas Situs Tinjon. Bersama ujung menghadap bibir jurang.
Untuk Ke bekas kampung ini Bersama jalan raya Prambanan-Piyungan, Setelahnya belok Ke arah Tebing Breksi, nanti Akansegera ada Balai Kalurahan Sambirejo Ke kanan jalan.
Letak balai kalurahan ini ada Ke tanjakan pertama sesudah masuk jalan beton. Bersama situ naik Disekitar 500 meter lalu belok kanan masuk gapura Dusun Gunungsari.
Menyusuri jalan beton Disekitar 300 meter lalu belok kiri melewati jalan turunan yang dibuat Bersama batu hingga mencapai situs Arca Gupolo. Lokasi kampung itu berada Ke sisi timur situs.
Lokasi Kampung Gepolo, Prambanan, Sleman, yang hilang tersapu bencana tanah longsor tahun 1955 Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
|
Mujimin menyebut kawasan Kampung Gepolo yang terdampak bencana Pada itu mencapai 1,5 hektar Bersama total 20 KK harus menyelamatkan diri. Beruntung tidak ada korban jiwa Lantaran kejadian itu.
“Ke Kampung Gepolo ini satu RT kurang lebih waktu itu ada 20 KK. Nah terjadi peristiwa alam terjadi kurang lebih tahun 1955 terjadi tanah longsor. Nah itu menyebabkan satu RT itu kurang lebih kawasan 1,5 hektare Di satu RT. Nah itu longsor sudah tidak bisa ditempati,” ujar dia.
Tak ayal bencana itu membuat seluruh warga harus berpindah tempat. Sebab, tak Bisa Jadi lagi Kampung Gepolo itu ditinggali. Akhirnya ada yang berpindah Ke RT lain Ke Gunungsari. Setelahnya Itu ada yang menetap Ke Kampung Glundeng yang berada Ke bawah tebing bekas longsoran Kampung Gepolo.
“Setelahnya peristiwa longsor itu menjadi kampung yang sepi, kampung yang hilang, tidak dijamah. Dulu yang Ke sini hanya Untuk Memutuskan air Lantaran Ke sini ada sumur. Itu dulu seperti itu,” ujar dia.
Di Pada Yang Sama, Haryanta salah satu tokoh Komunitas Padukuhan Gunungsari menceritakan Sebelumnya bencana yang melenyapkan kampung, hujan turun Pada tiga hari. Air langsung hilang Ke Di tanah dan disusul tanah yang mulai bergerak.
Lapisan tanah yang bergerak dan merosot Ke tebing jurang adalah semua yang berada Ke sisi selatan situs memanjang Bersama timur hingga batas kampung Ke bibir tebing. Peristiwa alam tersebut menghancurkan perkampungan yang ada, Tetapi situs percandiannya, termasuk arca-arca yang ada, selamat.
“Itu hujan Pada tiga hari. Ini tanahnya ikut bergerak Ke Ke tebing ini,” kata Haryanta.
Dia mengenang Ke Disekitar situs Arca Gupolo terdapat beberapa Tempattinggal warga. Tetapi petunjuk lokasi persis bekas Tempattinggal warga sudah sangat minim. Ke Di itu, lokasi bekas kampung juga telah dibelah Untuk proyek jalan tembus Prambanan-Nglanggeran.
“Ini dulu (ada) Tempattinggal. Ke sebelah sana (menunjuk area perbukitan) Tempattinggal. Karena Itu Tempattinggal-rumahnya sedikit banyak masih ingat. Kalau Ke kawasan arca ini nggak terdampak, ini asli,” ujarnya.
Kami sudah Berusaha Untuk mencari sisa-sisa kampung yang hilang tersebut. Kini, lokasi Kampung Gepolo digunakan Untuk jalan tembus Prambanan-Nglanggeran. Tampak perbukitan Ke sebelah lokasi kampung dibelah Untuk diaspal.
Beberapa batuan besar yang disebut bekas longsoran juga masih tampak. Ke Di Itu, masih ada arca Ganesha yang jatuh Ke sisi selatan Ke bawah tebing. Arca berukuran raksasa itu dipercaya menjadi penanda jika terjatuh Ke bawah tebing maka Akansegera terjadi bencana Ke kampung tersebut.
——–
Artikel ini telah naik Ke detikJogja.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Misteri Kampung Gepolo yang Hilang Bak Ditelan Bumi