London –
Sebuah penerbangan berubah mencekam ketika penumpang hingga awak kabin mendadak jatuh sakit. Kekacauan Ke udara itu membuat banyak orang menyebutnya sebagai penerbangan Di neraka.
Insiden itu terjadi Ke penerbangan British Airways Di London, Inggris Ke Mesir Ke 23 Desember 2024. Penerbangan neraka itu kembali bikin heboh Setelahnya seorang penumpang perempuan asal East Sussex menceritakan pengalamannya Untuk penerbangan itu.
Adalah Melanie Wells (61), penumpang perempuan yang menceritakan Penghayatan tersebut. Dia melakukan perjalanan bersama puterinya yang berusia 19 tahun Di itu. Mereka hendak liburan Ke Sharm El Sheikh, sebuah kota indah Ke Laut Merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petaka itu terjadi Setelahnya pesawat lepas landas.
“Di kami naik, suhunya sangat ekstrem Agar saya mulai merasa tidak enak badan. Panasnya luar biasa. Saya akhirnya Merasakan sakit kepala yang sangat parah,” ujar salah satu penumpang seperti dikutip Di New York Post Ke Rabu (3/9/2025).
Awalnya, Wells mengaitkan Tanda sakit kepala Di Situasi panas Ke Untuk pesawat. Hingga Lalu, dia Memahami bahwa bukan hanya dia yang merasa mual.
“Disekitar satu setengah jam Ke udara, para awak pesawat tiba-tiba berlarian Ke lorong maju mundur. Saya tidak tahu apa yang terjadi,” kata dia.
“Ada seorang ibu yang matanya berbalik Ke atas. Awak pesawat yang merawat mereka Justru ikut pingsan,” dia menambahkan.
Wells juga mengatakan ada enam orang jatuh sakit Ke Untuk pesawat. Wells yakin Tanda yang dirasakannya itu disebabkan Di asap beracun Ke Untuk pesawat.
Setelahnya pendaratan darurat Ke Venesia, Italia, ambulans dan Kendaraan Pribadi pemadam kebakaran mengepung pesawat. Lalu, kru darurat yang mengenakan Busana hazmat dan alat bantu pernapasan bergegas naik Ke pesawat dan mulai melakukan tes kepada penumpang dan awak yang terdampak.
“Saya benar-benar ketakutan. Saya berpikir, apakah kita semua menghirup asap beracun?” kata Wells.
Ia menambahkan bahwa staf maskapai yang biasanya teguh juga berada Untuk “Gaya panik murni”.
Dia mengatakan Di itu para penumpang tidak diberi tahu. Di itu, penumpang ketakutan.
“Kepala sama sekali tidak memberi kami informasi apa pun,” kata penumpang.
Setelahnya penundaan delapan jam Ke Italia, pesawat kembali Ke London. Pesawat itu mendarat Ke Mesir keesokan paginya.
“Itu benar-benar penerbangan Di neraka,” kata dia.
Wells menyebut Penghayatan itu mengerikan, dan melampiaskan kekesalannya.
“Kami bepergian Di 40 jam. Kami benar-benar kelelahan,” kata dia.
Penumpang yang kelelahan itu dilaporkan mengajukan keluhan kepada British Airways, yang kabarnya menawarkan kompensasi hampir USD 3.000 atau Rp 49 juta atas pembatalan penerbangan, biaya makan, dan kesulitan lainnya.
Akan Tetapi Wells mengklaim bahwa maskapai tersebut menolak mengembalikan uangnya sebesar USD 667 Sebagai malam pertama mereka yang terlewat Ke Mesir Sebab penundaan.
“BA telah bertindak Di sangat angkuh. Kesusahan dan trauma yang kami alami, sungguh traumatis. Kejadian ini merusak awal liburan kami,” kata Wells.
Perwakilan maskapai belum menjelaskan secara rinci penyebab Penyakit Untuk penerbangan, melainkan mengklaim bahwa pesawat dialihkan sebagai tindakan Upaya Mencegah Sebab masalah teknis.
“Kami telah meminta maaf kepada pelanggan kami atas Penghayatan mereka dan telah menawarkan kompensasi yang sesuai,” kata juru bicara tersebut.
Mereka menambahkan bahwa tidak ada bukti adanya asap Ke Untuk pesawat. Maskapai juga memastikan pesawat telah diperiksa dan kembali beroperasi keesokan harinya.
(bnl/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penerbangan Di ‘Neraka’, Penumpang dan Pramugari Mendadak Sakit