Jakarta, CNN Indonesia —
Membeli helm bekas menjadi pilihan Bagi sebagian orang Lantaran harganya terjangkau. Helm bekas bisa direkondisi dan bisa kembali nyaman Pada digunakan sebagai syarat berkendara.
Tetapi pertanyaannya, apakah helm bekas aman dipakai?
Arief RB, Sales & Distribution Manager Prime Gears distributor helm Arai menjelaskan bahwa helm bekas sebetulnya sah-sah saja sesuai kebutuhan. Tetapi, ada sejumlah pertimbangan yang perlu diperhatikan Sebelumnya melakukan transaksi, hal pertama adalah apakah helm bekas yang hendak dibeli itu pernah Merasakan benturan atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arief, helm Berencana Merasakan penurunan Mutu Sesudah terbentur. Ia khawatir, ada penjual tak jujur Kebugaran helm bekas yang dijual.
“Ini helm pernah jatuh atau enggak gitu. Ya kalau misalnya memang Sesudah jatuh, sama dia enggak diapa-apain, baret tuh, pasti ketahuan. Tapi kalau ternyata sama dia udah Ke-repaint, susah juga gitu,” kata Arief belum lama ini.
Kata dia Sesudah helm Merasakan benturan, terlebih Di Kebugaran cukup parah, pasti Berencana Memangkas fungsi Ke Dibagian peredamnya. Sedangkan Sebagai pengecekan hingga Ke Dibagian tersebut, hal itu tak Mungkin Saja dilakukan. Lantaran itu, penting membeli helm bekas Didalam pemiliknya yang jujur.
“Yang styrofoam itu. Nah itu pasti berkurang (kemampuannya). Cuma kita enggak bisa, melihat sampai buka IPS (impact protection system) . Karena Itu, penjualnya emang bener-bener harus kenal ya. Karena Itu kalau, kalau dibilang, ya dianjurkan enggak dianjurkan sih ya, ya pasti dianjurkan mending beli Terbaru, Lantaran sudah pasti Di Kebugaran baik,” ucap dia.
Ia juga menyinggung masalah usia pakai sebuah helm. Ke helm-helm premium seperti merek Arai misalnya, Memiliki usia pakai ideal lima tahun. Lebih Didalam itu Mutu IPS sebuah helm tentu menurun.
“Nah kalau udah lewat 5 tahun ya udah pasti, fungsi ini nya udah mulai berkurang, Lantaran sudah berumur helmnya,” tuturnya.
Ia melanjutkan membeli helm bekas bukanlah hal yang dilarang, tetapi Di penggunaan sebaiknya dibatasi dan tidak dianjurkan Sebagai Kegiatan berisiko tinggi seperti touring dan main Kendaraan Bermotor Roda Dua trail yang high impact.
“Kalau ini pakai bekas ya, kalau emang cuma Didekat-harian (tanpa Kecepatanakses tinggi) enggak apa-apa,” tutup Arief.
(ryh/mik)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Waspada Terjebak Pedagang Helm Bekas