Jakarta –
Penurunan suhu udara ekstrem Ke Jawa Timur menyebabkan munculnya Kejadian Luar Biasa embun es atau embun upas Ke Gunung Bromo, Daerah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Berikut sejumlah saran yang perlu diperhatian Bagi traveler yang berkunjung Ke sana.
Kepala Pada Tata Usaha Septi Eka Wardhani mengatakan Kejadian Luar Biasa embun es atau biasa disebut embun upas Dari Kelompok lokal atau frost itu merupakan Kejadian Luar Biasa yang lumrah terjadi Ke TNBTS, khususnya Pada musim kemarau
Menurut Septi, embun upas terjadi Sebab udara dingin akibat angin munson timur yang berembus Di Australia. Kejadian Luar Biasa itu terjadi ketika suhu udara cukup dingin berkisar Ditengah 5-9 derajat celsius.
Dia pun menyarankan kepada traveler yang hendak Melakukan Kunjungan Ke kawasan Wisata Bromo membawa perlengkapan yang memadai Sebagai Berusaha Mengatasi suhu dingin.
“Ke antaranya Bersama menggunakan Busana dan jaket tebal, memakai sarung tangan, dan penutup kepala atau kerpus,” kata Septi seperti dikutip Di detikJatim Rabu (17/7/2024).
“Bagi yang Memiliki riwayat Gangguan asma, harap berhati-hati dan menjaga Kebugaran tubuhnya sebaik Bisa Jadi,” Septi menambahkan.
Menurut Septi embun upas itu tidak muncul sepanjang hari. Embun upas muncul Di waktu tertentu.
“Dan, hanya dijumpai Di pagi hari, atau Sebelumnya matahari terbit Bersama sempurna. Embun upas Akansegera menghilang Pada matahari mulai meninggi,” kata Septi.
Septi menambahkan bahwa Di musim kemarau cuaca cenderung lebih dingin Sebab adanya penurunan suhu yang cukup ekstrem.
“Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak Lebihterus eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih Menarik Perhatian,” kata Septi.
Sambil Itu, BMKG Menyaksikan puncak musim kemarau tahun 2024 Ke sebagian besar Daerah Indonesia terjadi Ke bulan Juli dan Agustus.
BMKG juga mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Lokasi, institusi Yang Terkait Bersama, dan seluruh Kelompok agar lebih siap dan antisipatif atas kemungkinan dampak musim kemarau terutama Ke Daerah yang Merasakan sifat musim kemarau bawah normal.
Daerah itu diprediksi bisa Merasakan peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, Kebakaran Liar dan lahan, serta kekurangan sumber air.
***
Artikel ini sudah lebih dulu tayang Ke detikJatim. Selengkapnya klik Ke sini.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wow! Embun Upas Selimuti Bromo, Jangan Salah Kostum, yang Asma Ekstra Waspada