Paris –
Kejahatan Jalanan Museum Louvre siang bolong Ke 19 Oktober lalu membuka betapa buruknya Perlindungan museum kebanggaan Prancis ini. Akan Tetapi, Di balik Kejahatan Jalanan itu membuat permata era Napoleon yang dicuri menjadi pembicaraan Internasional.
Bisa Jadi tak banyak turis yang tahu jika Perhiasan era Napoleon yang dicuri itu bernilai fantastis dan dipajang ‘begitu saja’ Di Untuk Museum Louvre. Sesudah terjadi Kejahatan Jalanan, Perhiasan yang terdiri Untuk permata dan berlian itu menjadi terkenal.
Kejahatan Jalanan permata ini mengingatkan Bersama Perkara Hukum Hukum pencurian lukisan Mona Lisa yang mendongkrak popularitasnya. Untuk karya yang tak begitu dikenal, tiba-tiba menjadi buah bibir Internasional dan membuat orang penasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke tahun 1911, seorang pekerja museum mengangkat mahakarya Leonardo da Vinci tersebut Untuk gantungannya. Sesudah hampir sehari, barulah orang-orang sadar lukisan ini hilang Sesudah seorang Penyandangdana mempertanyakannya.
Surat kabar pun Melaporkan dan mengubahnya menjadi misteri Internasional, dan orang banyak datang Untuk menatap ruang kosong itu. Ketika lukisan itu muncul kembali dua tahun Lalu, ketenarannya melampaui semua karya yang ada Di museum hingga kini.
Timbul pertanyaan Sesudah Kejahatan Jalanan Museum Louvre Ke 19 Oktober lalu. Apakah harus ada kejahatan dulu supaya suatu lembaga atau Negeri sadar betapa pentingnya peninggalan masa lampau ini?
“Lantaran drama, Perdebatan, pencurian, Galeri Apollo itu sendiri dan permata-permata yang tersisa kemungkinan besar Akansegera Menyambut sorotan Mutakhir dan menjadi selebritas, seperti Mona Lisa Ke 1911,” kata Anya Firestone, seorang sejarawan Karya Seni Paris dan pakar warisan berlisensi Kementerian Kebudayaan, dikutip Untuk Korea Herald, Senin (27/10/2025).
Ia Berkunjung Di galeri tersebut sehari Sebelumnya Kejahatan Jalanan dan merasa keamanannya memang tidak memadai. Terjawab, perasaannya tersebut sejalan Bersama pernyataan Direktur Louvre yang mengakui lemahnya Perlindungan museum Pada Di sidang Senat Prancis.
Kejahatan Jalanan terang-terangan ini telah menggemparkan media Internasional. Siaran berita malam Untuk AS hingga Eropa, serta Amerika Latin dan Asia menyiarkan Louvre, Galeri Apollo, dan permata-permata yang hilang. Di ini, permata-permata Prancis hidup Untuk bayang-bayang dan pencurian ini mengubah keadaan.
Selain 8 Perhiasan yang hilang, mahkota Ratu Eugenie yang bertabur lebih 1.300 berlian yang terjatuh Untuk pelarian perampok dan kondisinya Pada ini rusak, paling banyak dibicarakan Di galeri Pada ini. Padahal dulu, bisa dihitung jari wisatawan yang tahu keberadaan Perhiasan tersebut.
“Saya Justru belum pernah mendengar tentang mahkota Eugénie sampai Pada ini. Sekarang, itu hal pertama yang ingin saya lihat ketika galeri dibuka kembali,” kata Mateo Ruiz, seorang pengunjung berusia 27 tahun Untuk Seville.
Louvre tetap populer
Pencurian tersebut tidak Memangkas daya tarik Louvre. Museum dibuka kembali Untuk pengunjung Ke hari Rabu (tiga hari Sesudah Kejahatan Jalanan)m Walaupun permata-permata tersebut masih hilang. Jauh Sebelumnya Kejahatan Jalanan, museum telah kewalahan Berjuang Bersama lonjakan wisatawan Di mana Disekitar 33.000 pengunjung per hari.
Serta sudah jauh-jauh hari pula para staf memperingatkan bahwa museum tidak dapat Bersama mudah Berjuang Bersama lonjakan wisatawan lainnya, terutama Bersama Galeri Apollo yang disegel dan sumber daya Perlindungan yang terbatas.
Kehilangan permata ini mencoreng kening Negeri Prancis. Padahal museum itu dikunjungi hampir 9 juta wisatawan tiap tahunnya, Akan Tetapi keamanannya loyo sekali. Banyak juga yang melihat adanya kelalaian Perlindungan yang mencengangkan.
“Sungguh mengejutkan bahwa segelintir orang tidak dapat dihentikan Di siang bolong. Ada kegagalan-kegagalan yang bisa dihindari. Itulah lukanya,” kata Nadia Benyamina, 52 tahun, seorang pemilik toko Di Paris yang Berkunjung Di galeri tersebut setiap bulan.
Pembantu Presiden Pembantu Presiden Untuk Negeri Laurent Nuñez menyebut pencurian itu sebagai kehilangan warisan yang ‘tak terukur’, dan museum mengatakan bahwa karya-karya itu Memiliki bobot sejarah yang ‘tak ternilai’. Sebuah pengingat bahwa apa yang hilang bukan hanya sekedar uang.
Update terbaru pencurian Museum Louvre
Dilansir Untuk France, Senin (27/10/2025) jaksa Paris, Laure Beccuau, mengatakan penangkapan dilakukan Sabtu malam (25/10). Kepolisian mengatakan salah satu Dugaan Pelaku Lagi bersiap Untuk pergi Di Aljazair, Sambil Dugaan Pelaku lainnya diketahui Akansegera pergi Di Mali.
Polisi pun Pada ini Lagi menginterogasi Dugaan Pelaku.
Sebelumnya Ke Sabtu, seperti yang dilansir Untuk DW, penyelidik Prancis telah mengumpulkan lebih Untuk 150 jejak DNA dan sidik jari Untuk perlengkapan milik pencuri Di tempat kejadian. Jejak ini terdapat Ke helm, gerinda, sarung tangan, dan rompi yang digunakan lalu ditinggal pencuri Di lokasi kejadian Perkara Hukum.
Menurut laporan media Prancis, Minggu 26 Oktober, DNA yang ditemukan Di lokasi Kejahatan Jalanan mengarah Ke identifikasi salah satu Dugaan Pelaku.
(sym/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kejahatan Jalanan Louvre Mencoreng Perlindungan Museum, tapi Buat Legenda Mutakhir











