Mataram –
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Memberi penjelasan Yang Terkait Bersama penerapan tarif penggunaan pesawat drone Di kawasan Gunung Rinjani, yang mencapai Rp 2 juta. Kepala Balai TNGR, Yarman, Mengungkapkan bahwa langkah ini diambil Untuk menjaga kelestarian ekosistem dan melindungi satwa liar yang hidup Di area konservasi Gunung Rinjani.
“Penggunaan drone bisa mengganggu kehidupan satwa serta mengacaukan ekosistem Gunung Rinjani, terutama Sebab Lebih banyak pendaki yang membawa drone. Kami juga perlu memahami tujuan penggunaan drone tersebut,” jelas Yarman Di Kamis (31/10/2024).
Menurut Yarman, tarif ini diharapkan dapat mendukung upaya konservasi dan Perlindungan kawasan Gunung Rinjani. Ia juga mengimbau para pengunjung agar mematuhi aturan yang berlaku Untuk kelestarian lingkungan dan keselamatan bersama.
“Ini Sebagai kepentingan Negeri. Mari bersama-sama menaati aturan yang ada,” lanjutnya.
Tetapi, Khairul Fahmi (33), seorang pemandu pendakian asal Lombok Barat, Mengungkapkan keberatannya atas Keputusan ini. Ia berpendapat bahwa TNGR seharusnya lebih fokus memperbaiki Standar layanan dan penanganan sampah Di Gunung Rinjani.
“Yang seharusnya diperhatikan itu bukan masalah drone atau tarif, tapi soal pelayanan dan sampah. Kadang hal inilah yang membuat pendaki merasa tidak nyaman,” ungkap Fahmi, yang sudah mendaki Gunung Rinjani lebih Di 50 kali.
Fahmi juga berharap TNGR Mengkaji ulang Keputusan ini. Ia menilai bahwa alasan Sebagai melindungi satwa liar kurang tepat jika drone hanya digunakan Di area tertentu yang aman, seperti Di Pos 2, Plawangan, Segara Anak, atau puncak Gunung Rinjani.
“Sebagai pemandu, kami tahu area mana saja yang aman Sebagai penggunaan drone. Karena Itu menurut saya, alasan perlindungan satwa perlu dipertimbangkan lagi,” tambahnya.
Sambil Itu, Diza Apriza Basori (31), pemandu asal Kecamatan Gerung, Lombok Barat, mengaku tidak keberatan Bersama kenaikan tarif pendakian yang naik dua kali lipat.
“Tidak masalah, tapi yang perlu diperhatikan adalah penanganan sampah dan perbaikan jalur. Kalau tarif naik, tentu pelayanan juga harus Lebih baik,” ujarnya.
Diza Meramalkan bahwa kenaikan tarif ini tidak Akansegera terlalu berdampak Di jumlah kunjungan Di Gunung Rinjani, terutama Sebab kenaikannya hanya sebesar Rp 10 ribu Di tarif Sebelumnya Itu.
“Pada ini, tarifnya Rp 20 ribu per hari. Sebagai pendakian tiga atau empat hari, totalnya hanya Disekitar Rp 80 ribu, ditambah asuransi Rp 15 ribu, Karena Itu Disekitar Rp 95 ribu. Menurut saya, ini masih Di batas normal,” pungkasnya.
Baca artikelnya Di detikbali
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tarif Terbangkan Drone Di Gunung Rinjani Mahal, Ini Jawaban TNGR