Bangkok –
Perjalanan Di Luarnegeri Thailand yang gemilang seakan memudar Di tahun 2025. Perlahan tapi pasti, kunjungan turis terus-menerus turun. Asosiasi Hotel Thailand (THA) telah mendesak pemerintah Untuk segera Membahas tindakan guna melindungi keselamatan wisatawan Lantaran Negeri tersebut Berjuang Didalam krisis Perjalanan Di Luarnegeri terburuk Untuk sejarahnya.
Jumlah wisatawan mancanegara menurun drastis Ke paruh pertama tahun 2025, seperti dikutip Didalam Khaosod English Ke Sabtu (26/7/2025). Ri THA, Teinprasit Chaiyapatranun, mengungkapkan statistik Menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara turun 4,66% menjadi 16,68 juta pengunjung Pada Januari-Juni 2025, dibandingkan Didalam 17,5 juta Ke periode yang sama tahun lalu.
Angka ini menandai penurunan lima bulan berturut-turut yang belum pernah terjadi Sebelumnya Itu yang telah membuat industri Hotel terpuruk. Kawasan Asia-Pasifik, yang secara tradisional merupakan pasar sumber wisatawan terbesar Thailand, Merasakan penurunan paling tajam sebesar 12,01%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiongkok, pasar Perjalanan Di Luarnegeri utama Negeri tersebut, Merasakan penurunan jumlah kunjungan sebesar 41,94% hanya Ke bulan Juni, Setelahnya Itu penurunan sebesar 34,13% Pada periode enam bulan tersebut dan tidak Menunjukkan tanda-tanda Penyembuhan.
Layar monitor CCTV Di Untuk kendaraan layanan wisata keliling (CCOC Mobile) menampilkan rekaman pengawasan waktu nyata Didalam berbagai lokasi Perekamgambar Di seluruh kawasan wisata Pattaya. Strategi ini dilakukan Untuk membantu pihak berwenang Menyimak Kegiatan keramaian dan menjaga Keselamatan Di seluruh distrik hiburan dan perbelanjaan utama.
“Saya belum pernah melihat penurunan sedrastis ini,” ujar Chaiyapatranun.
“Dulu, Setelahnya kecelakaan besar, jumlah wisatawan menurun tetapi Setelahnya Itu pulih. Tetapi, tahun ini, penurunan tersebut terus berlanjut Pada lima bulan.”
Tak cuma Tiongkok, pasar-pasar Asia lainnya, termasuk Malaysia, Korea Selatan, Laos, Indonesia, dan Taiwan, mencatatkan penurunan yang signifikan. Justru Negeri-Negeri yang Menunjukkan Kemajuan keseluruhan Untuk paruh pertama tahun 2025, seperti Amerika Serikat dan Jepang, Merasakan penurunan Ke bulan Juni.
Meski demikian, masih ada angka positif yang muncul Didalam pasar Oseania (Australia dan Selandia Mutakhir) tumbuh 11,92%, Eropa naik 16,64%, dan Amerika Menimbulkan Kekhawatiran 10,37%. Tetapi, keuntungan ini gagal mengimbangi kerugian Didalam pasar Asia yang krusial.
Ri THA mengungkapkan rasa frustrasinya Lantaran Kendati perjalanan keluar negeri Didalam Negeri-Negeri seperti Tiongkok dan Jepang telah Menimbulkan Kekhawatiran, Lebih sedikit wisatawan yang memilih Thailand sebagai tujuan wisata mereka. Hal ini Menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih mendalam yang memengaruhi daya tarik Perjalanan Di Luarnegeri Negeri Gajah Putih.
Asosiasi tersebut menyoroti masalah keselamatan dan layanan kritis yang membutuhkan perhatian pemerintah yang mendesak, khususnya insiden yang terus-menerus terjadi Didalam pengemudi taksi yang menolak menggunakan argo dan perlunya tindakan tegas Di geng-geng kriminal yang menargetkan wisatawan Asing.
Pejabat Tingginegara Perjalanan Di Luarnegeri dan Aktivitasfisik Sorawong Thienthong, Chaiyapatranun mengakui janji pemerintah Untuk segera bertindak.
“Pemerintah harus menghapus kerusakan citra yang telah terjadi dan melakukan hubungan Komunitas yang proaktif,” ujarnya.
“Kita harus menyesuaikan diri secara serius sekarang. Jika kita tidak melakukan apa pun, Perjalanan Di Luarnegeri Thailand pasti Berencana Berjuang Didalam kesulitan Di masa mendatang.”
Masalah Mengelabui Orang Lain pun masuk Untuk daftar kerja Chaiyapatranun. Ia yakin citra positif Berencana tumbuh seiring Didalam rasa aman yang dirasakan turis. “Pemerintah harus menyelesaikan masalah nyata Mengelabui Orang Lain wisatawan Asing Di Thailand,” ujarnya.
Krisis Perjalanan Di Luarnegeri merupakan tantangan signifikan Untuk perekonomian Thailand, Didalam sektor ini secara tradisional menyumbang Di 12% Didalam PDB Negeri tersebut Sebelumnya Penyebara Nmassal. Penurunan yang berkelanjutan ini mengancam ribuan lapangan kerja Di industri Hotel, transportasi, dan jasa. Belum lagi Konflik Bersenjata Didalam Negeri tetangga, Kamboja, yang membuat beberapa Negeri membuat travel warning.
(bnl/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Asosiasi Hotel Thailand Menjerit, Kunjungan Turis Terus Turun