Denpasar –
Aturan Pejabat Tingginegara Untuk Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Sebagai menunda kegiatan seremonial Berencana berpengaruh Di industri Hotel dan wisata Di Bali. Hal itu diamini Dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.
Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, mengakui perintah tersebut memang belum Menyediakan dampak langsung Di ini. Akan Tetapi, Agung Rai yakin Aturan itu Berencana memengaruhi Hotel Di Bali, terutama Sebagai meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Mendagri meminta agar pejabat Lokasi menunda Kegiatan seremonial kedinasan ataupun pesta yang terkesan pemborosan. Sebab, ia menyebut situasi Di ini masih Untuk Situasi sensitif. Tito juga meminta pejabat Lokasi Sebagai menunda perjalanan dinas luar negeri hingga tidak mengumbar Life Style mewah.
“Sebagai Di ini belum berpengaruh Lantaran anjurannya Terbaru dikeluarkan. Tetapi Ke depannya pasti Berencana berdampak Sebagai hotel-hotel Di Bali, terutama yang bergerak Di bidang MICE,” ujar Agung Rai Di dihubungi detikBali, Kamis (4/9/2025).
Rai mengungkapkan kegiatan MICE memberi kontribusi yang cukup signifikan Untuk Hotel, terutama Di Bali Dibagian selatan. Banyak kawasan Hotel, seperti ITDC, Legian, dan Nusa Dua Memperoleh ballroom yang kerap digunakan Sebagai Kegiatan seremonial.
“Biasanya kalau mereka Melakukan Kegiatan seremonial Berencana menambah waktu 2-3 hari Sebagai liburan Karena Itu ya memengaruhi wisata juga,” ungkap Agung Rai.
Meski begitu, Rai Menyambut Baik positif keputusan Tito. Menurutnya, Aturan ini Menunjukkan empati Di Situasi Kelompok, mengingat situasi Indonesia yang masih marak Bersama Aksi Massa serta efisiensi yang kini Di digalakkan.
Hingga kini, jelas Agung Rai, belum ada koordinasi Lebih Jelas Bersama pemerintah Lokasi Bali sendiri. “Tapi anjuran Kemendagri pasti Berencana diikuti Dari pemerintah Lokasi nanti,” jelasnya.
Reschedule Kamar Di Mataram
Di Di Yang Sama, sejumlah hotel Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), banyak Merasakan reschedule kamar hingga kegiatan seremonial imbas instruksi Tito. Hal itu diungkapkan Dari Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa.
“Agenda-agenda masih on schedule, hanya dampak demonya Sambil Itu belum ada cancel. Yang ada (hanya) penjadwalan ulang atau reschedule,” kata Adiyasa.
Menurut Adiyasa, reschedule kegiatan-kegiatan seremonial Di city hotel dirasakan Dari hotel-hotel bintang Di Mataram. Jumlah yang terkena reschedule Di lima hotel. Beruntung belum ada yang melakukan pembatalan.
Adiyasa mengungkapkan pengusaha hotel Di bawah naungan AHM telah Merasakan kabar Yang Berhubungan Bersama instruksi Tito. Salah satunya, Yang Berhubungan Bersama Skor penundaan Kegiatan seremonial kedinasan atau pesta yang terkesan pemborosan.
“Kami sudah dapat informasi soal penundaan kegiatan seremonial (kedinasan Dari Mendagri), kami berharap situasi bisa segera normal supaya bisa berkegiatan lagi,” harapnya.
—
Artikel ini sudah tayang Di detikBali, baca selengkapnya Di sini.
(hsa/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Aturan Mendagri, PHRI Bali Khawatir Efeknya Kena Ke Hotel